"Aku juga menyukai mu..." balas Jehan seraya menundukkan pandangan, karena tersipu malu.
  Kini giliran Nathan yang terdiam dan mematung. Ucapan Jehan barusan membuatnya tidak percaya dan ingin rasanya melayang melewati kerumunan awan di langit.
"Seperti mimpi rasanya. Aku senang sekali---Jehan ayo kita pacaran dan menikah." ujar Nathan seraya meraih kedua tangan Jehan, namun segeraditepis oleh Jehan.
"Ih ngomong apa sih?! kita ini masih kecil, sekolah dan kerja dulu yang bener" tukas Jehan.
Nathan pun terkekeh mendengar hal ini, "Kau benar juga, Jehan."
"Oh iya setelah ini kau ingin melanjutkan SMA dimana?" tanya Jehan.
"Hm... sebenernya tujuan ku kesini ingin berpamitan juga denganmu," Nathan mengungkapkan dengan perasaan sedih.
"Memang nya kau mau kemana?"
"Rencana nya aku dan keluarga ku akan pindah ke Belanda hingga tujuh tahun ke depan..."
"Yah... Nathan..."
"Tapi kau jangan sedih, aku akan kembali tujuh tahun lagi"