Mohon tunggu...
Retno Untari
Retno Untari Mohon Tunggu... Guru - Teacher of English, Growth Mindset, Learner, Writer

Seorang Guru dan Penggiat Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ironi Bangku Sekolah Zaman Corona

28 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 28 Juni 2021   22:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya : Retno Untari, S.Pd.

Tatapannya nanar, seolah-olah tertampar.

Matanya kosong tiada arti.

Senyumnya pun bahkan kian memudar.

Hingar bingar tawanya seakan hilang tergerogoti.

Jiwa yang rindu bangku sekolah kini kian terdampar.

Tergantikan gelak tawa hanya dengan sebuah emoji.

Kertas-kertas tak lagi berharga.

Buku-buku digantikan dengan sosial media.

Kebebasan berekspresi pun terenggut jiwanya.

Bahkan kini tak lagi bertemu sapa.

Tak saling mengenal satu diantara lainnya.

Sesama teman ataupun dengan gurunya.

Kelas-kelas jadi membisu.

Inilah cerita generasiku.

Sebuah ironi bangku sekolah jaman korona.

Berhari, kemudian berminggu, berbulan adanya.

Semua berjibaku dengan kuota.

Tak hanya murid gurupun juga.

Ironinya bangku sekolah jaman korona.

Tak ada keceriaan di antara kita.

Bebal, sebal, menjenuhkan dan mematahkan sebuah asa.

Begitulah ironi bangku sekolah jaman korona.

Semoga tak lagi lama semua akan kembali seperti semula.

Pada bangku sekolah yang hakikatnya kita rindukan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun