Mohon tunggu...
Restu Satriawan
Restu Satriawan Mohon Tunggu... Freelancer - Side To Side

Im Strong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan Pilihan

Wajah di Balik Topeng Penghibur

8 Juli 2021   23:41 Diperbarui: 8 Juli 2021   23:59 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi menghantam perekonomian semua orang termasuk Gimun, ia seorang buruh di pasar swalayan yang sekarangpun harus gulung tikar.

Tanpa adanya hari libur, Gimun tiap hari menghasilkan Rp150 ribu per hari. Hujan maupun panas ia hadapi. Di tengah pandemi seperti ini ia juga memerhatikan kondisi tubuhnya. Terkadang ia khilaf dibutakan oleh semangatnya untuk mendapatkan uang tanpa memperdulikan kondisi tubuhnya.

Pengalaman pahit yang ia rasakan sering terjadi. Adanya pemalakan dari preman tempat ia bekerja, hinaan yang dilontarkan dari beberapa orang, serta ia pernah ditimpuki batu oleh beberapa anak remaja. Tetapi hal itu tidak memutuskan semangat Gimun dalam mengais rezekinya.

“Seperti yang saya pegang diawal disini saya halal bekerjanya tidak merugikan orang banyak, buat apa saya takut. Hal-hal yang pait biar saya saja yang tahu anak istri saya tidak usah tau. Saya pun ikhlas kok tidak ada perasaan dendam atau marah terhadap mereka,” ujarnya. RS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun