Yapp bagaimana dengan les renang dan gitarku? Les renang masih tetap berlanjut dan untuk les gitar sayangnya aku harus berhenti karena aku ingin fokus kedalam satu bidang.
Aku mulai instensif renang pada jenjang SMA karena, bisa dibilang aku sudah menjadi atlet renang mulai dari SMP. Yahhh..... kata orang-orang masa SMA itu sangat menyenangkan.
Tetapi menurutku masa SMA adalah masa dimana yang semua hanya biasa saja, berbeda dengan yang lain masa SMA ku hanya dipenuhi oleh latihan renang, tidak seperti teman-teman sebayaku yang mengabiskan waktunya untuk bermain dan nongkrong.
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 dini hari, seperti biasa aku terbangun dari tempat tidur untuk berangkat ke tempat latihan renang. Tak lupa juga aku mempersiapkan diri dan juga peralatan yang harus dibawa untuk ke tempat latihan, dengan 2 telur rebus dan hanya segelas energen itu sangat cukup untuk mengisi perutku untuk latihan renang.
Aku selalu ditemani oleh ayahku saat pergi berenang dimana kami bercanda gurau dan membicarakan topik yang terjadi dihari itu, yang ditemani oleh dinginnya embun di pagi hari.
Setelah latihan bisa dibilang latihan subuh, aku mempersiapkan diri untuk bergegas kesekolah, yang bertanya “Kok bisa sih? Udah telat masih bisa masuk kesekolah?” Yapp.... sebelumnya aku sudah dapat rekomendasi dari pelatih renang untuk ikut latihan pada dini hari, dan sekolah pun mengizinkan ku untuk mengikutinya dan memberikanku toleransi untuk ikut masuk jam pelajaran pertama.
Terkadang temanku selalu menanyakan, “Renang subuh itu dingin gak sih?” Tanya mereka, menurutku dingin sih dingin tetapi, aku sudah terbiasa bagaimana menghadapinya.
Terkadang, setelah latihan pagi, disekolah aku terasa lelah dan ngantuk tetapi apa boleh buat harus bisa terjaga dan bisa mengikuti jam pelajaran. Di jam istirahat terkadang, aku selalu menyempatkan untuk tidur dikelas agar bisa melepaskan lelah dan ngantuk.
Setelah sekolah usai, aku pun bergegas kembali latihan di kolam renang, seperti biasa ayahku sudah diam di gerbang depan sekolah untuk mengantarkanku ke kolam renang.
Waktu itu kami menaiki sepeda motor dimana, ayahku bilang “A.. makannya dimotor saja ya?” ujar ayah.
“Gak apa-apa kok yah.” Kata ku. Aku pun makan dimotor dengan sebungkus nasi dan ayam goreng. Awalnya aku merasa malu untuk makan dimotor, sepanjang jalan aku selalu dipandangi oleh orang-orang saat aku makan dimotor tetapi, setelah kelamaan aku mulai terbiasa dengan itu.