Yoo... halo namaku Resta Arly Rustandi yap orang-orang memanggilku Resta, saat ini umurku bisa dibilang ada di fase remaja, aku anak pertama dari dua bersaudara. Kini aku duduk dibangku SMA kelas 12. Tak terasa yah sudah berada diakhir perpisahan dengan teman-teman selama 3 tahun.
Mungkin, perpisahan ini menjadi awal dariku untuk memulai lagi dari awal dan harus siap untuk menerima tantangan yang akan dihadapi berikutnya dijenjang yang lebih tinggi.
Pagi hari, sudah menunjukkan pukul 05.30 terdengar suara ibu sedang memasak didapur untuk menyiapkan sarapan. Dan seperti biasa pagiku diawali dengan suara ibu yang selalu bisa membuatku terbangun dari tidur, “A....aaa bangun, sudah pagi. Hari pertama kamu masuk sekolah loh, solat subuh dulu sana!” ucap ibu.
Sementara itu, aku teringat bahwa hari ini adalah hari pertamaku duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Batujajar. Hari pertama dimana aku merasa semangat karena bisa bertemu teman baru dan adapun rasa ketidaksiapan untuk menerima tantangan kedepannya. Aku harus bisa melepas semua kelakuanku yang ada di SD karena seperti kata orang-orang SMP harus bisa lebih dewasa.
Di SMP ini aku ikut serta dalam ekstrakulikuler dibidang olahraga yaitu badminton, minatku terhadap badminton ini tidak sekedar hanya ingin mengikutinya saja ataupun hanya bisa memainkannya, tetapi aku ingin seperti orang-orang yang bisa berprestasi dibidang yang ia tekuni.
Jauh dari anggota yang sudah ikut olahraga badminton ini sejak kecil yang bisa dibilang dari segi kemampuannya dan jam terbang mereka lebih jauh dariku.
Setelah beberapa kali mengikuti ekstrakulikuler badminton, beruntungnya aku pun dipanggil oleh pelatih untuk ikut berlatih bersama anggota lain, yang tentu saja kemampuan mereka lebih baik daripada kemampuanku. Aku merasa tidak enak dengan anggota lain karena baru ikut bergabung.
Aku heran ketika pelatih mengajakku berlatih bersama, dan mereka yang merupakan anggota ekstrakurikuler pun tampak heran, "Kok bisa yah dia ikut berlatih bersama kita?" pikir mereka, padahal bisa dibilang, aku anak baru disini.
Pelatih mengajakku untuk membicarakan alasan kenapa aku bisa ikut berlatih dengan mereka, “Percaya sama kaka, kamu itu ada potensi dibidang badminton.” ucap pelatih.
Setelah aku berbicara dengan pelatih aku pun disuruh untuk ikut latihan dengan anggota yang lainnya agar segera bisa beradaptasi dan belajar dari anggota yang lainnya.
Tetapi setelah pelatih membuat keputusan begitu, besok harinya ibuku mengajak ke kolam renang untuk menemani adikku les berenang. Akupun ditawari untuk ikut les renang oleh ibu, “A mau ikut les renang?Gak apa-apa ikut les renang, badminton juga jalan saja.” ucap ibu. Disitulah aku harus memikirkan bagaimana cara mengatur waktu yang benar.
Setelah lama aku mengikuti dua kegiatan dibidang olahraga itu. Akhirnya, aku harus memfokuskan salah satu dari keduanya, aku sadar aku tidak bisa membagi waktu antara dua bidang itu.
Akhirnya, setelah mempertimbangkannya aku memilih renang sebagai minat utamaku, aku tau direnang ini aku sudah mempunyai dasarnya. Dasarnya ini, dulu orangtua mengeleskan ku renang pada aku duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 1.
Tidak hanya les renang saja, aku mempunyai hobi bermain gitar sampai orangtua mendaftarkan ku kedalam tempat les musik terkenal yaitu Purwacaraka.
Di Purwacaraka ini sebelumnya aku sempat belajar les vokal tetapi, terlanjur mengalami pubertas suara ku menjadi nge bass... haduh....... rasanya percuma saja les jauh-jauh dan sudah mengorbankan waktu.
Yappp.... membagi waktu itu tidak mudah. Disaat aku mempunyai dua kegiatan yang berbeda aku harus mengejar waktu, dua kegiatan dihari yang sama dan waktunya sangat berdekatan antara keduanya.
Biasanya setelah sekolah aku lanjut ketempat les gitar, untuk les gitar sendiri memakan waktu 1 jam pertemuan. Setelah dari tempat les gitar aku harus lanjut lagi ketempat renang, dan untuk les renang biasanya kami mulai dari jam 18.00 sampai dengan jam 20.00. Hari-hari yang sangat melelahkan tetapi harus tetap dilaksanakan dengan senyuman.
Sesampainya dirumah, jika ada tugas dari sekolah terkadang aku harus menahan lelah dan ngantuk sampai larut malam untuk menyelasaikan tugas yang diberikan. Terkadang istirahat dirumah hanya bisa 2 sampai dengan 3 jam.
Tetapi perjuanganku tidak sia-sia beruntungnya setelah aku mengalami kesulitan dan melewati rintangan yang ada. Akhirnya, aku bisa mendapatka prestasi di bidang renang ini.
Kebiasaan ini berlanjut sampai dengan aku duduk dibangku kelas 9, di kelas 9 ini aku sudah mulai mengurangi kegiatan-kegiatan seperti renang dan gitar untuk memfokuskan kepada Ujian Nasional yang waktu itu memakai sistem komputer, kegiatan gitar itu diganti dengan les pelajaran agar memudahkan ku memahami pelajaran untuk menghadapi UNBK. Agar tidak terjadi seperti waktu pertama kali daftar ke SMP karena Nem Ujian Nasionalku kecil.
Setelah Ujian Nasional berakhir dengan hasil yang memuaskan. Akhirnya kejadian di SD tidak terulang lagi, yap Nem ku dibilang sangat cukup memuaskan dengan hasil akhir 30,6.
Akhirnya aku memustukan mendaftar di SMA di padalarang yaitu di SMAN Negeri 1 Padalarang, agar tidak terjadi kejadian seperti sebelumnya yaitu memilih sekolah yang cukup jauh dari rumah.
Yapp bagaimana dengan les renang dan gitarku? Les renang masih tetap berlanjut dan untuk les gitar sayangnya aku harus berhenti karena aku ingin fokus kedalam satu bidang.
Aku mulai instensif renang pada jenjang SMA karena, bisa dibilang aku sudah menjadi atlet renang mulai dari SMP. Yahhh..... kata orang-orang masa SMA itu sangat menyenangkan.
Tetapi menurutku masa SMA adalah masa dimana yang semua hanya biasa saja, berbeda dengan yang lain masa SMA ku hanya dipenuhi oleh latihan renang, tidak seperti teman-teman sebayaku yang mengabiskan waktunya untuk bermain dan nongkrong.
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 dini hari, seperti biasa aku terbangun dari tempat tidur untuk berangkat ke tempat latihan renang. Tak lupa juga aku mempersiapkan diri dan juga peralatan yang harus dibawa untuk ke tempat latihan, dengan 2 telur rebus dan hanya segelas energen itu sangat cukup untuk mengisi perutku untuk latihan renang.
Aku selalu ditemani oleh ayahku saat pergi berenang dimana kami bercanda gurau dan membicarakan topik yang terjadi dihari itu, yang ditemani oleh dinginnya embun di pagi hari.
Setelah latihan bisa dibilang latihan subuh, aku mempersiapkan diri untuk bergegas kesekolah, yang bertanya “Kok bisa sih? Udah telat masih bisa masuk kesekolah?” Yapp.... sebelumnya aku sudah dapat rekomendasi dari pelatih renang untuk ikut latihan pada dini hari, dan sekolah pun mengizinkan ku untuk mengikutinya dan memberikanku toleransi untuk ikut masuk jam pelajaran pertama.
Terkadang temanku selalu menanyakan, “Renang subuh itu dingin gak sih?” Tanya mereka, menurutku dingin sih dingin tetapi, aku sudah terbiasa bagaimana menghadapinya.
Terkadang, setelah latihan pagi, disekolah aku terasa lelah dan ngantuk tetapi apa boleh buat harus bisa terjaga dan bisa mengikuti jam pelajaran. Di jam istirahat terkadang, aku selalu menyempatkan untuk tidur dikelas agar bisa melepaskan lelah dan ngantuk.
Setelah sekolah usai, aku pun bergegas kembali latihan di kolam renang, seperti biasa ayahku sudah diam di gerbang depan sekolah untuk mengantarkanku ke kolam renang.
Waktu itu kami menaiki sepeda motor dimana, ayahku bilang “A.. makannya dimotor saja ya?” ujar ayah.
“Gak apa-apa kok yah.” Kata ku. Aku pun makan dimotor dengan sebungkus nasi dan ayam goreng. Awalnya aku merasa malu untuk makan dimotor, sepanjang jalan aku selalu dipandangi oleh orang-orang saat aku makan dimotor tetapi, setelah kelamaan aku mulai terbiasa dengan itu.
Sesampainya dikolam, aku pun bersiap-siap untuk turun ke kolam. Yap sebelum turun kita selalu melakukan pemanasan, berdoa, dan pelatih tidak lupa memberikan sebuah motivasi semangat untuk latihan hari ini.
Ada suatu motivasi dari pelatihku yang selalu diingat yaitu “Telur tidak akan menetas dari luar, tetapi telur menetas dari dalam.” Ujar pelatih, maknanya, kemauan bukanlah datang dari orang lain atau pun dari luar tetapi, kemauan itu datangnya dari diri sendiri.
Yappp... motivasi itu masih diingat olehku sampai sekarang. Latihan pun dimulai, kita terbiasa dengan program latihan yang sangat melelahkan dan cukup banyak, yapp... program latihan kami sekitar 6000 meter sampai dengan 10.000 meter perhari, sangat melelahkan bukan?.
Tetapi, kami hanya menanggapinya dengan senyuman dan santai, kami percaya bahwa dengan program latihan ini akan membuat kita berhasil untuk kedepannya.
Hari demi hari prestasi demi prestasi yang ku kejar, aku selalu membagi waktu untuk belajar dan berenang meskipun itu tidak mudah dari disiplin waktu hingga disiplin makanan.
Menurutku, aku cukup dalam bidang renang ini. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti renang untuk fokus ke kelas 12 ini, kata orang masuk Universitas itu tidak mudah.
Yappp.... aku mempunyai cita-cita sebagai guru olahraga sangat aneh bukan? Rencana ku kedepannya ingin menjadi guru dan pelatih renang. Agar bisa membuka club renang untuk orang-orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan.
Untuk teman-temanku yang berada diluar sana, yang masih berjuang demi mendapatkan suatu hasil tetaplah lakukan yang kamu suka percaya kepada hasil semua itu akan menuntunmu tetap disiplin karena disiplin itu penting dan jangan menyianyiakan kesempatan yang ada mulailah kemauan dari sendiri tanpa harus melihat dari orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H