Mohon tunggu...
Hanna RessicaPutri
Hanna RessicaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ocean Engineering Student of Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

With a fury on oil and gas responsibility likewise shifting energy. adept at leadership and scientific research especially on ocean utilization. Proven credential in internship and competition related and committed to driving success through her public speaking. Open to collaboration and new opportunities

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Industri Garam di Indonesia Menuju Produksi Efisien dan Berkelanjutan

21 Mei 2024   08:58 Diperbarui: 21 Mei 2024   09:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Badan Pusat Statistik
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan dan peluang produksi garam di Indonesia meliputi:

Analisis Tantangan dan Peluang
Analisis Tantangan dan Peluang

Teknologi Produksi dan Inovasi Industri Garam

Proses pembuatan garam dimulai dengan pengumpulan air laut atau air garam ke dalam kolam garam atau salina. Air ini kemudian dibiarkan dalam kolam untuk menguap secara alami, menghasilkan kristal garam mentah. Setelah proses penguapan selesai, garam mentah dikumpulkan dan dibersihkan dari kotoran dan bahan lainnya. Garam yang telah bersih kemudian dikeringkan untuk menghilangkan kelembaban yang tersisa. Akhirnya, garam dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan, seperti dihaluskan atau dihancurkan. Proses ini, yang awalnya dilakukan secara tradisional, kini dapat dipercepat dengan menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi produksi garam. Pada dasarnya produksi garam dilakukan di pesisir laut dengan proses sebagai berikut.

Sumber: equatornusantara.blogspot.com
Sumber: equatornusantara.blogspot.com

Berdasarkan uraian proses produksi garam diatas yang mengikuti konvensional teknologi, sehingga terdapat beberapa inovasi baru yang dikembangkan guna meningkatkan standar dan optimasi produksi garam di Indonesia, salah satu nya adalah Geo-membran. Geo-membran merupakan teknologi yang berwujud plastik berwarna hitam yang dibentangkan di atas lahan ladang garam untuk menampung air agar tidak bercampur dengan tanah maupun sebagai penahan agar air tidak terserap tanah. Disamping itu, terdapat potensi pengembangan inovasi produksi garam meliputi:

  1. Teknologi Penguapan Modern

  2. Penggunaan renewable energy

  3. Pengolahan limbah

  4. Otomatisasi dan Pengendalian Proses

  5. Pemanfaatan Data dan Analitik

Berdasarkan bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Pengembangan produksi garam di Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk terus berkembang. Meskipun masih didominasi oleh usaha skala kecil, industri garam di Indonesia memiliki potensi untuk mengadopsi inovasi-inovasi baru guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi. Salah satu potensi inovasi yang dapat diterapkan adalah penggunaan teknologi modern dalam proses produksi, seperti sistem pemanas dan pengering udara untuk mempercepat penguapan air laut. Selain itu, pemanfaatan energi terbarukan dan pengolahan limbah yang lebih efektif juga dapat menjadi langkah-langkah penting dalam meningkatkan produksi garam di Indonesia. Dengan adopsi inovasi-inovasi tersebut, industri garam di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lebih efisien, berkelanjutan, dan kompetitif di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun