Ibarat emas yang masih terkungkung dalam bebatuan, itulah desa Bedagung. Bentang alamnya tak kalah dengan panorama di negara Selandia Baru maupun Switzerland.
 Pun budayanya, dimana di Bedagung terdapat tradisi cukur rambut bajang, yang jika dilihat sekilas mirip dengan tradisi cukur rambut gimbal di Dieng yang setiap tahunnya berhasil memikat ribuan wisatawan untuk menyaksikannya.
 Tentu saja yang paling kami harapkan adalah perbaikan akses jalan menuju desa Bedagung, karena sebagus apapun sebuah wisata, tanpa aksesibilitas yang layak, tak akan dilirik oleh calon wisatawan.
 Semoga desa ini tetap lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H