Walaupun dengan argumentasi-argumentasi ini, sekali lagi pandangan ini semua tetaplah asumsi dan teori dari pribadi penulis. Jika nantinya pemilu Amerika menunjukkan hasil berbeda dari klaim Donald Trump, ditambah fakta pemilu Indonesia setahun lalu yang juga kita tahu menunjukkan hasil berbeda dari klaim Prabowo.Â
Tidak otomatis juga asumsi dan teori penulis bisa dianggap tepat. Tetapi mungkin bisa dipakai untuk menilai jika ada kejadian yang serupa lagi kedepannya.Â
Setidaknya satu kesimpulan pasti yang bisa diambil dari dinamika yang terjadi di Amerika saat ini atau di Indonesia setahun yang lalu (yang dikatakan mirip), adalah segala hal yang dilakukan baik penyampaian data oleh tim sukses, ataupun klaim kemenangan, atau rencana gugatan, semua ada pada satu skenario besar yang telah disusun dan diantisipasi. Atau setidaknya jika tidak ada skenario, setiap hal yang dilakukan dan diputuskan tetap berdasar atas berbagai pertimbangan.Â
Satu lagi, Â kata-kata Ross Tapsell. Seorang pengajar senior di school of culture, history and language Australian National University yang saya ambil dari artikel di kompas.com, bahwa pemilu di Indonesia dan Amerika akan benar-benar mirip jika nanti Trump diangkat sebagai menteri pertahanan dari pemerintahan Biden. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H