Mohon tunggu...
rerinana
rerinana Mohon Tunggu... Administrasi - rerin

rerin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Doa Pembuka Aura Wajah

7 Desember 2023   01:24 Diperbarui: 7 Desember 2023   01:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Medan energi berubah warna seiring waktu. Perubahan warna aura bergantung pada banyak faktor, seperti kesehatan fisik dan dunia spiritual seseorang, keadaan emosi, lingkungan dan kondisi kehidupan. Pada saat yang sama, di tengah-tengah setiap medan energi terdapat satu warna primer yang dimiliki seseorang sejak lahir. Warna ini bersifat permanen, menentukan, dan menunjukkan kepribadian serta pandangan umum seseorang.

Cangkang warnanya memanjang kurang lebih 15-20 cm di luar tubuhnya. Tetapi semakin berkembang secara spiritual seseorang, semakin cemerlang dan luaslah ia. Bagi para biksu, yogi, dan orang lain yang tercerahkan yang meningkatkan dunia spiritualnya dan menjadi selaras dengan dirinya sendiri, medan energi dapat meluas hingga 1,5-2 meter dari tubuh. Di saat yang sama, aura orang-orang seperti itu bersinar sangat terang. Selama periode penyakit serius, nada energi seseorang menjadi tumpul. Selain itu, cahayanya berkurang secara bertahap sebelum mati. Pada saat kematian, energi vital meninggalkan tubuh dan energi orang yang meninggal menghilang.

Konsep aura diyakini hanya merupakan ciri khas agama-agama Timur dan ajaran Yoga. Namun, dalam agama Kristen, Anda juga dapat melihat orang-orang kudus digambarkan dengan cahaya, biasanya berwarna kuning atau emas, di kepala mereka. Para suci dan martir besar tidak diragukan lagi adalah orang-orang yang telah sedekat mungkin dengan Sang Pencipta dan memiliki energi spiritual yang sangat besar.

Dan meskipun tidak ada konsep aura dalam Ortodoksi dan Kristen, menurut banyak ilmuwan dan peneliti, halo tidak lebih dari kumpulan energi yang sangat besar yang dapat dilihat bahkan dengan mata telanjang.

Bagaimana cara memutuskan
Banyak orang yang sangat meragukan keberadaan cangkang energi. Lagi pula, hanya sedikit orang yang bisa melihatnya pada orang lain. Namun kemampuan mengenali pancaran energi pada diri sendiri dan orang lain dapat dikembangkan.

Beberapa orang mempunyai karunia melihat medan energi secara otomatis. Yang lain harus belajar melihat cangkang yang bersinar.

Namun, ada juga cara non-visual untuk menentukan warna biofield. Ini adalah yang paling sederhana dan dengan bantuan kami Anda hanya dapat mempelajari satu warna dasar. Ini adalah sesuatu yang tidak berubah sepanjang hidup dan melekat pada diri seseorang sejak lahir.

Cara ini didasarkan pada perhitungan matematis berdasarkan tanggal lahir Anda. Silakan tulis tanggal lahir lengkap Anda dalam bentuk angka (misalnya 21/02/1972). Sekarang jumlahkan semua angkanya (2 + 1 + 0 + 2 + 1 + 9 + 7 + 2). Sebagai contoh kita, totalnya adalah 24. Anda juga harus mendapatkan nomor dua digit. Sekarang kita perlu menjumlahkan angka dari jumlah yang diterima: 2 + 4 = 6.

Jadi angka akhirnya adalah 6. Ini akan menentukan warna utama biofield. Jika Anda mendapatkan angka 11 atau 22 setelah pertama kali menambahkan tanggal lahir, Anda harus membiarkannya apa adanya. Angka 11 melambangkan perak dan 22 melambangkan emas. Dalam semua kasus lainnya, dua digit nomor tersebut ditambahkan.

Sekarang cari tahu warna aura sesuai kode yang diterima.

1 - merah;
2 - kuning;
3 - oranye;
4 - hijau;
5 - biru;
6 - biru;
7 - ungu;
8 - merah muda;
9 - perunggu;
11 - perak;
22 - Emas.
Keuntungan metode yang dijelaskan di atas untuk menentukan warna aura berdasarkan tanggal lahir seseorang adalah kesederhanaan dan aksesibilitasnya. Siapapun dapat menggunakannya tanpa pelatihan khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun