Mohon tunggu...
renanda agung kharisma putri
renanda agung kharisma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa semester 1 jurusan PKK yang memiliki hobi menari, membaca novel, dan mengarang cerita. saya merupakan pribadi yang introvert yang mudah tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Harus Si Dingin Itu?

29 November 2022   22:23 Diperbarui: 29 November 2022   22:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau mendengar percakapanku dengan ayah, tidak?" Tanyaku

"Iya aku dengar, memangnya ada apa?" Jawabnya datar sekaligus melontarkan pertanyaan padaku

"Menurutmu, keputusan yang aku ambil apa sudah benar?" Tanyaku lagi

"Huhhh, apapun yang diputuskan akan berdampak pada masa depan, apa kau tidak memikirkannya?" Ujarnya datar.

"Maksudmu?" Tanyaku bingung

"Aku sarankan kau jangan lakukan keputusanmu itu, jika Mate kita mau menerima kau dengan keadaan seperti itu, bersyukurlah pada Tuhan kau masih bisa menikah" Terangnya panjang lebar

"Hei bodoh, aku masih bisa menikah dengan siapa saja jika aku mau, lagi pula aku tidak ingin menikah sekarang, lihatlah aku terlalu muda, aku tak ingin menjadi ibu di usia semuda ini" Ejek ku kepada Jane, aku yakin setelah ini dia pasti akan marah padaku, dasar serigala pemarah.

"Baiklah, jika kau masih meneruskan keputusanmu dan Mate kita tidak bisa menerima semua itu, kau sendiri yang tanggung akibatnya." Tekannya dengan sedikit menggeram.

Jane memutuskan sepihak mindlink. Aku baru sadar ada sesuatu hal yang harus aku lakukan, secepat kilat aku keluar dari kamar dan menaiki lift yang ada di sudut koridor lantai 3 mansion ini. Ah beruntung sekali yang kucari muncul sendiri di depanku tanpa susah payah ku memanggilnya.

"Elise!" Panggilku pada ketua Maid di mansion ini, dan orang eh ralat omega wolf yang aku panggil pun menoleh dan memberi hormat. Ya, memang di mansion sebesar ini pelayan serta bodyguard disini adalah werewolf.

"Besok pagi bawakan ke kamarku baju Maid, dan ya mulai besok berpura-puralah seakan-akan aku adalah salah satu dari kalian, jangan sampai ada yang keceplosan. Kau sudah mendengar bukan pembicaraan ku dengan ayahku?" Jelasku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun