Hierarki kebutuhan Maslow juga menggambarkan begitu pentingnya kebutuhan itu, makanya posisinya ditaruh di bagian paling bawah piramida dengan warna merah...yang artinya wajib alias kudu menjadi prioritas utama dalam pemenuhan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk optimalisasi aset pribadi yang dimiliki untuk pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain:
1. Identifikasi Aset yang Bisa Dioptimalkan
Langkah awal ini perlu dilakukan. Sebelum melangkah lebih jauh, kita harus melakukan identifikasi aset-aset pribadi apa saja yang bisa kita optimalkan. Misal: rumah tinggal kita sekarang memiliki lahan kosong sepetak atau dua petak kecil di halaman depan atau belakang. Lahan kosong tersebut bisa dimasukkan menjadi list aset yang dapat dioptimalkan. Lainnya, misal kita memiliki kulkas.Â
Kulkas yang kita miliki dapat masuk kedalam list menjadi aset lain yang bisa kita optimalkan. Sepeda motor yang jarang kita gunakan selama masa work from home, televisi, jaringan wifi, bahkan colokan listrik yang kita punya di rumah pun bisa kita identifikasi sebagai aset sesuai potensi optimalisasi berdasarkan kondisi yang kita miliki.
2. Susun Strategi Melakukan Optimalisasi Aset Personal
Langkah berikutnya adalah menyusun strategi. Penyusunan strategi diperlukan dalam upaya melakukan optimalisasi terhadap aset yang telah diidentifikasi.Â
Penyusunan strategi bisa dilakukan dengan ide kecil yang sederhana. Misal: potensi lahan kosong yang ada di halaman rumah dapat dioptimalisasi untuk strategi kebun di pekarangan dengan menanam cabe, terung, bayam, kangkung, tomat, dan sayuran lain yang ingin kita hasilkan.Â
Atau apabila strategi pertama dianggap masih kurang optimal, mungkin juga bisa disusun strategi berikutnya dengan fokus pada budidaya ikan di pekarangan. Misal: membuat kolam ikan untuk memelihara ikan yang bisa dikonsumsi sehari-hari, atau juga pengembangan strategi peternakan di pekarangan dengan membuat kandang ayam pedaging/petelur yang bisa menambah nutrisi keluarga.Â