Maka, dari itu keuangannya pun digunakan untuk biaya kendaraan dan bahan bakarnya, belum biaya kebutuhan lain. Jika salah satu kebutuhan dipangkas bahkan bisa tidak mengeluarkan biaya apapun karena ketersediaan pangan terpenuhi dari sekitarnya karena ada pemberdayaan perkebunan komplek dari petani komplek, maka kebutuhan konsumsi akan digunakan untuk keperluan kehidupan lainnya.Â
Melansir dari data Badan Pusat Statistik tahun 2021, penduduk Indonesia menghabiskan Rp. 1.300.000 per bulan untuk konsumsi.Â
Pesan Orang Desa untuk Orang KotaÂ
Bertanilah! Berkebunlah! Gotong Royonglah di bidang pangan untuk ketersediaan area sendiri!Â
Hal ini harus dibiasakan dan diluangkan walau terbatas, ajaklah generasi muda dan anak-anak membiasakan diri untuk menyiapkan pangannya, makanannya, berdiskusilah tentang isi piring hari ini, hari esok dan masa depan.Â
Karena pertumbuhan kehidupan begitu cepat, sedangkan para petani di pedesaan menua, anak-anak muda bekerja di ranah digital dan yang bertani masih kurang bahkan minim.
Gantilah definisi kesuksesan itu dengan citra bahwa yang mengolah tanahnya dan melestarikan sumber daya itulah orang sukses, karena betapa gemerlapnya godaan perkotaan yang memanjakan diri, hingga lupa untuk makan masih mengeluarkan biaya yang mahal. Padahal cita rasa bisa disiasati dari berlimpahnya pangan-pangan yang beragam dari apa yang ditanam.Â
Jadi, sudah sebanyak apa ketersediaan pangan perkotaan hari ini? Sudahkah tidak bergantung pada pasokan pangan dari desa?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H