Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kontribusi Eco-Gastronomi dalam Mencegah Penyakit Metabolik

1 Juli 2023   16:59 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:09 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: instagram.com/indonesianfoodanthropology

Hal ini akan menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan bisa saja masuk pada fase pandemi karena keracunan makanan akibat abai akan kecermatan dalam membaca asal-usul makanan dan minuman yang dikonsumsi. 

Ini sudah masuk di era digital, lebih cerdas saja dalam pemilihan makanan, kuliner, pangan yang memang didatangkan dari tempat yang dirasa asing. 

Makanan bersih juga bisa disederhanakan dengan definisi makanan rumahan yang diambil dari hasil kebun, pangan yang dibeli dari sistem pangan pendek misalkan dibeli dari petani lokal samping rumah, dari swalayan terdekat yang bisa dituju dengan berjalan kaki saja dan kuliner lokal sesuai selera karena sama-sama memiliki preferensi kriteria bersih masing-masing. Konsumen kan jauh lebih paham akan kebutuhan ini. 

Hal-hal tersebut sudah bisa mencakup prinsip eco-gastronomi yang tujuannya pada perubahan positif pada lingkungan baik fisik dan sosial, sehingga berdampak pada hal-hal berdampak baik lainnya dimulai dari apa yang dikonsumsi. 

Tentunya jika satu kebiasaan baik seperti pemilihan konsumsi, maka akan mengarah pada gaya hidup lainnya seperti mementingkan olahraga untuk aktivitas fisik, punya waktu untuk meditasi dan menenangkan batin dari stres, dan punya waktu berkontemplasi atau merenung yang pada akhirnya berdampak pada rasa syukur karena begitu menikmati momentum hari demi hari. 

Jadi, apa konsep eco-gastronomi versi Anda? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun