Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kontribusi Eco-Gastronomi dalam Mencegah Penyakit Metabolik

1 Juli 2023   16:59 Diperbarui: 3 Juli 2023   13:09 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: instagram.com/indonesianfoodanthropology

Penyakit atau gangguan metabolik terjadi ketika adanya reaksi kinia yang tidak normal terjadi dalam tubuh dan ada proses yang terganggu didalamnya, hal ini disebabkan karena adanya beberapa zat yang kurang dalam kebutuhannya atau berlebih. 

Beberapa yang terganggu dalam kondisi ini mengarah pada pemecahan asam amino (blok bangunan protein yang penting untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh), karbohidrat, dan lipid (lemak). 

Beberapa kondisi yang terganggu dalam tubuh mencakupmitokondria (organel sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP melalui respirasi aerobik). 

ATP (Adenosine Triphosphate) adalah molekul energi penting yang menyimpan dan mentransfer energi dalam sel untuk mendukung proses seluler/reaksi kimia yang terjadi di dalam sel untuk menjaga kehidupan dan reaksi biokimia.

Sedangkan metabolisme adalah proses tubuh menggunakan makanan untuk energi. Makanan dipecah menjadi gula dan asam, menjadi bahan bakar tubuh. Jika hal ini tidak seimbang maka akan mengarah pada penyakit metabolik dengan gejala yang berbeda-beda. 

Kontribusi Eco-Gastronomi 

Harris Solomon seorang antropolog sosial dengan ketertarikan antropologi medis menulis buku yang berjudul Metabolic Living (Food, Fat and the absorption of illness in India) buku ini mengeksplorasi narasi populer tentang "globesity" yang menyatakan bahwa adopsi pola makan Barat meningkatkan obesitas dan diabetes di wilayah Global Selatan. 

Namun, Solomon melihatnya dari perspektif yang berbeda dengan mempelajari pengalaman orang-orang di Mumbai, India karena ternyata adanya hubungan lain antara: 

makanan, lemak, tubuh, dan kota yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. 

Solomon menekankan bahwa obesitas dan diabetes adalah masalah yang terkontribusi dari tubuh dan lingkungan bukan hanya soal masalah dalam metabolisme, namun ada kontribusi lingkungan. 

Karena terlihat berbagai zat terkonsumsi melalui makanan ringan hingga polutan dan inilah cikal bakal terjadinya penyebab kesehatan metabolik dan berujung pada obesitas, penyakit diabetes dan hipertensi. 

Hal ini menyadarkan bahwa penyakit kronis bukan semata-mata gangguan dalam tubuh saja melainkan adanya faktor lain yang berkontribusi jauh lebih banyak dan intens yang menentukan penyebab masalah kesehatan dan hal ini menjadi renungan bersama bahwa: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun