Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Bahasa Asing dari Buku Resep Masakan Berbahasa Belanda

4 Mei 2023   16:00 Diperbarui: 4 Mei 2023   17:06 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : istockphoto.com

Apakah di era globalisasi urgensi bahasa asing masih tetap diperlukan setelah banyaknya jenis aplikasi penerjemah yang makin canggih ? Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung tujuan dan ketertarikan, namun ketika bidang yang disukai sudah pada tahap ingin mempelajari sepenuh hati, maka bahasa asing pun tidak menjadi kendala dan selalu menarik hati bahkan rasa penasaran semakin menjadi-jadi. 

Untuk mempelajari bahasa asing selain bahasa Inggris, bahasa yang menarik dipelajari dari faktor kedekatan sejarah yaitu bahasa Belanda, terlebih bahasa ini banyak menjadi bahasa serapan untuk bahasa Indonesia,begitu pula bahasa belanda yang ternyata sajian menunya memiliki kemiripan dengan masakan-masakan yang ada di Indonesia. 

Disinilah pertanyaan besar apakah rasa asli nusantara benar-benar buatan penduduk Indonesia atau ada akulturasi budaya yang diadopsi dan terlewat untuk diakui pada sebuah dokumentasi sejarah makanan ? Maka dari itu, belajar bahasa asing untuk bidang kuliner akan berbeda dengan segmen bahasa yang membahas suatu kalimat, sastra, kritik film, politik. Justru dengan setiap paragrafnya akan menimbulkan penasaran dan disinilah titik mulai untuk belajar memahami sesuatu,hingga akhirnya menjadi suatu ketertarikan dan aktivitas ini terus berulang sehingga menjadi tahap mahir karena kebiasaan. 

Mengapa hal ini baru disadari dan baru ditemukan pada usia yang tidak lagi muda ? Hal ini harus segera ditangkis, belajar sesuatu tidak ada batasan usia jika tidak mengikuti persyaratan administratif suatu program, kan ? 

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Dimulai dari buku Lekkere Kwark En Yoghurt Recepten (Resep Kwark dan Yogurt yang Lezat) buku ini diterbitkan tahun 1977 ditulis oleh : Nancy Eekhof Stork, Deddy de Bie Geursen, dan Nel van der Marel. Jadi Kwark itu sebutan untuk produk olahan susu, bahasa inggrisnya adalah Quarck , Kwark juga hampir sama dengan tekstur yoghurt karena diolah dengan cara fermentasi tapi rasanya lebih asam, lemaknya rendah namun tinggi protein, makanya, kwark sering disajikan pada beberapa sajian healthy food and diet di Benua Eropa terlebih di Belanda. Cara menikmati Kwark bisa langsung dicicipi atau dioles, bisa juga ditambahkan pada olahan buah, dijadikan saus, atau pelengkap menu lainnya. 

Buku ini juga banyak menyajikan resep-resep yang menggunakan bahan baku dari yoghurt dan kwark seperti : Flensjes met kwarkvulling (Panekuk Isian Kwark), Russische Komkommersia (Salad Mentimun Rusia), Groentemandjes (Keranjang Sayuran/Tumpukan sayuran), Koude Groentesoep (Sup Sayuran Dingin), dll. 

Walaupun buku ini memang buku jadul, namun masih tetap bisa dibaca karena setiap chapternya sudah disisipkan ilustrasi hidangannya dan bisa mulai belajar bahasa belanda dari resep-resep buku masakan berbahasa belanda.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Buku selanjutnya adalah Wereld Kaas Atlas (Atlas Keju Dunia), ditulis oleh Glynn Christian, terbitan tahun 1983. Buku yang saya sangat sukai, walaupun berbahasa belanda saya ingin mengetahui lebih jauh dari apa isinya, karena buku ini dilengkapi beberapa ilustrasi, gambar yang menarik, dan beberapa foto. Bab yang paling memikat saya dari isi buku ini adalah bagian Namenlijst van grote kazen (Daftar Keju Besar) karena berurutan sesuai abjad. Ternyata untuk mendefinisikan keju itu tidak hanya disebutkan nama : KEJU SAJA. Tapi ada sebutan lainnya karena olahannya atau bahan baku tambahannya. 

Seperti :  Aarey, Babybel, Cabrales, Edam, Feta, Getost, Haloumi, Idiazabal, Jarlsberg, Kefalotiri, Laguiole, Mamirolle, Niolo, Olivet, Parmesan, Quark, Raschera, Sainte-Maure, Taleggio, Ulzama, Valdeteja, dan Weisslacker.unya, selain mendapat kosa kata baru, jadi penasaran ingin mencoba beragam kejunya.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Buku selanjutnya judulnya Vegetarisch Koken (Masakan Vegetarian), buku ini ditulis oleh Marguerite Patten, diterbitkan pada tahun 1978. Dan buku ini sangat detil dan rapi untuk buku resep masak. Yang paling saya suka adalah bab Rijst en deegwaren (Nasi dan Pasta). Saya akan kutip beberapa bagiannya :

"Rijst, macaroni en spaghetti vormen een goede basis voor allerlei vleesloze gerechten. Het is echter van het grootste belang dat ze op de juiste manier worden gekookt, want bij een verkeerde behandeling gaat veel van de fijne smaak verloren"

Adapun jika ingin mengikuti resepnya yang berbahasa belanda, berikut saya cantumkan, Resep Macaroni met eieren naar Milanees (Makaroni telur ala Milanese/Milan,Italia).

Bahan-Bahannya :

175 g macaroni peper en zout, 4-6 hardgekookte eieren, 50 g boter of margarine, 2 fijngehakte, middelgrote uien, 40 g bloem, 4,5 dl melk. Voor de bovenkant : 4 middelgrote tomatenm 25 g boter of margarine, 50 g geraspte belegen kaas.

Cara membuatnya :

Kook de macaroni in ruim water, waaraan peper en zout zijn toegevoegd, gaar, maar niet te gaar (al dente) en laat de pijpjes vervolgens uitlekken. Beestrooi het geheel met de geraspte kaas en zet de schaal 25 minuten in het midden van de oven. die is voorverwarmd op een tempratuur van 90o C, Bestrooi het gerecht kort voor het opdienen met fijngehakte peterselie.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Selanjutnya ada buku Groot Kaas Boek (Buku Keju) , buku ini ditulis oleh Wina Born, terbitan tahun 1973. Bukunya tidak terlalu berat dan ringan, begitupun isinya seperti intisari dari berbagai deskripsi, ilustrasinya pun hanya berupa gambar biasa yang digambar dua dimensi menyerupai sketsa. Yang paling menarik adalah bagian resep-resep klasik saja pada akhir halaman, seperti resep-resep Sandwiches en gebakken kaassnetjes (Roti Lapis Goreng Isian Keju). Buku ini cukup menarik dengan topik tidak terlalu banyak dan ulasan sekilas.

sumber gambar : dokumentasi pribadi
sumber gambar : dokumentasi pribadi

Buku koleksi resep masak berbahasa belanda terakhir yang saya miliki adalah Deltas ideenboek Party's en feestjes (Buku Ide Delta : Pesta dan Acara). Terbitan tahun 1982 dan ini adalah buku masak berbahasa belanda yang saya miliki yang lengkap isinya karena tidak hanya menyajikan resep-resep saja, namun ada beberapa bahasan sejarahnya jadi ada informasi asal-usulnya resep yang dicantumkan, hubungan dengan tradisi dan etika dalam menghidangkan, bahkan tidak hanya cantuman resep, namun ada fungsi sosial hidangan ini juga yang disajikan dengan bahasa yang bersahabat, sehingga pembaca tidak sedang diajak berpikir keras, namun bisa perlahan menikmati buku ini seperti memori rasa dan orang-orangnya. 

Seharusnya buku masak juga demikian tampilannya, setidaknya ada para pendahulu yang menjadi bukti asal-usul masakan ini ada. Diharapkan buku masak nusantara juga tidak hanya terfokus pada bahan-bahan dan cara pembuatan saja, namun bisa diceritakan alasannya mengapa memilih bahan baku tersebut. Sama seperti dalam buku ini, sehingga tidak hanya termotivasi untuk recook resepnya, tapi menyelami berbagai informasi yang tersajikan secara lengkap dengan didukung visualisasi yang menarik sehingga membacanya tidak membosankan.

Bagaimana cara anda belajar bahasa asing ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun