Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenang Popularitas Gastronomi Molekuler

10 April 2023   10:01 Diperbarui: 10 April 2023   10:02 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : istockphoto.com

Gastronomi molekuler memanglah salah satu cara revolusi seni kuliner tingkat tinggi, namun ketika permintaannya terbatas, maka gastronomi molekuler tidak mudah berkembang bahkan keterjangkauannya pun masih belum bisa mencakup seluruh kalangan, kendalanya karena : biaya produksi yang mahal dengan penggunaan bahan baku, peralatan memasak yang tidak semua restoran memilikinya, gaji chef gastronomi molekuler yang mahal dan hal ini akan berperang dengan harga sajiannya, tidak semua penikmat makanan memiliki cita rasa yang bisa diterima untuk bisa menikmati menu-menu gastronomi molekuler karena tidak biasa atau bisa saja ada beberapa bahan baku yang menimbulkan alergen yang berisiko bagi penikmatnya, lokasi restoran yang menyediakan gastronomi molekuler biasanya ada di kota-kota besar dan metropolitan sehingga hanya populer untuk beberapa kalangan saja yang bisa menjangkaunya, walaupun di Indonesia ada yang mengusung tema lokal, ketika harganya tidak sesuai dengan pendapatan upah minumun, gastronomi molekuler hanyalah hiburan semata yang tidak bisa terjangkau, sehingga akan mudah tidak laku karena konsumennya terbatas, dan konsumen akan bosan, terlebih menu gastronomi molekuler bukan untuk santapan sehari-hari dan bukan jenis comfort food. 

Video sajian gastronomi molekuler di Jepang (sumber : Youtube : Japanese Eats) 


Apakah gastronomi molekuler potensial saat ini ? 

Seni kuliner akan selalu berkembang, tentu saja hal ini menjadi bahan kajian inovatif bagi para produsen kuliner untuk menciptakan kreativitas gastronomi molekuler dengan bahan baku lokal, terjangkau, dan teknik yang sederhana dengan peralatan yang mudah didapatkan, hal ini untuk menekan harga produksi dan pembuatan serta menggaji pengolahnya. Gastronomi molekuler tidak harus selalu berkiblat pada negara-negara yang sudah populer, justru jika mengangkat komoditas lokal menjadi sajian spektakuler dan menjadi antusias konsumen lintas generasi, hal ini yang disebut inovatif dan memiliki daya jual kompetitif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun