Contoh narasi ulasan sate (kondisi sate sudah dingin, gosong, sambal sedikit, daging alot, situasi banyak lalat mengerubungi, harganya kisaran 80 ribu rupiah yang tergolong mahal, tidak diberi minum gratis).
Halo, pecinta kuliner! Saya (sebutkan nama dan channel atau redaksi yang mewakili), saat ini sedang berada di kawasan sate legendaris kaki lima wilayah (sebutkan tempatnya). Sate ini sudah terhidang 30 menit yang lalu, setelah dicicipi tekstur dagingnya sudah baik, namun bagi yang tidak kuat mencicipi daging yang terlalu matang, rupanya perlu cara lain untuk menikmatinya yaitu dilepaskan dari tusukan dan gunakan sendok untuk memudahkan, terlihat sambalnya bisa mencukupi 2-3 potong daging saja dan jika perlu tambahan sambal atau bumbu, karena posisinya di kaki lima, penonton bisa berkabar dengan pemiliknya agar dipasang lilin di dekat meja seperti yang sudah saya lakukan, agar menikmati seporsi sate ini bisa terbebas dari berbagai gangguan yang ada, untuk harganya adalah 80 ribu rupiah (pengulas ingin menyebutkan mahal), harganya 80 ribu rupiah untuk 30 tusuk, dan jika ingin mencicipi 5 tusuk saja bisa kurang dari itu harganya, untuk pilihan minum bisa memesan es teh manis karena menikmati sate di sini begitu kondisinya. Sisanya bisa mendefinisikan beberapa ragam yang ada dalam sajian.Â
Setelah mengulas, jika ada masukan bisa langsung disampaikan pada penjualnya tanpa harus menyebarkan informasi buruk pada khalayak, walau bagaimanapun dalam usaha makanan dan kuliner, ada hal-hal tersembunyi yang mungkin saja menyakiti, selebihnya pengulas makanan harus memposisikan diri dengan kegiatan menikmati.Â
Selamat mencoba dengan improvisasi sendiri.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI