Semakin rinci aturan makan dan semakin lengkap hidangannya, semakin menunjukkan status sosial tertinggi dan masuk kaum elit bahkan keluarga kerajaan.Â
Sekarang etika makan sudah sangat fleksibel dilakukan, namun ada perilaku dan sikap yang masih dipertahankan untuk etika makan apalagi jika ingin mengulas makanan dalam kepentingan profesional.Â
Tutorial Mengulas Makanan Secara OtodidakÂ
Tentu saja, hal ini menjadi tren tersendiri karena selain untuk sumber informasi hal ini bisa menambah pundi-pundi pendapatan karena publikasi. Namun, edukasi mandiri pun penting diketahui agar ulasan makanan ini lebih memiliki makna selain kenikmatan yang didapat.Â
Inilah beberapa tutorial mengulas makanan yang berbasis pengetahuan yang didapat dari bangku perkuliahan yang bisa dipraktikan oleh orang awam, tentu saja hal ini penting disampaikan agar kesembronoan tidak semakin berkembang sehingga kepongahan semakin bertingkat,dimulai dari hal yang amat sangat sepele yaitu menikmati sajian, hidangan, makanan.Â
Contoh yang akan ditampilkan dan disajikan adalah SateÂ
Begini cara mengulasnya yang diakumulasikan dari berbagai multidisiplin ilmu yang berhubungan :Â
1. Pahami lokasi kulinernya (contoh lokasi: tempat jualannya kaki lima, kedai sate, restoran, atau rumahan bahkan dibeli secara daring melalui layanan pesan antar).Â
Hal ini perlu dipahami bahwa kondisi jualan akan mempengaruhi ambience atau suasana pendukung yang memiliki karakteristik berbeda-beda dan tidak bisa dibandingkan jika status lokasinya tidak setipe.Â
Misalnya ingin membandingkan rasa kaki lima dengan bintang lima. Itu salah konsep karena dari segi standar pun berbeda. Namun, jika membandingkan antara sesama lokasi yang serupa dari segi cita rasa, maka pengulas makanan sudah mengerti definisi menunya.Â
2. Pelajari asal-usul menunya. Misalnya adalah sate (sate di Indonesia itu banyak tipenya dan bahannya berbeda-beda, begitu pula bumbunya).Â