Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pastoralisme: Pengetahuan Lokal Pemeliharaan Ternak untuk Ketersediaan Pangan

13 Januari 2023   09:30 Diperbarui: 13 Januari 2023   12:18 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam sudah menyediakan semuanya dan manusia bertugas mengolahnya agar menjadi manfaat untuk semua makhluk, maka dari itu manusia diberikan kecerdasan, jika hal-hal organik selalu menjadi pasar yang menggiurkan maka hewan ternak dengan pastoralisme akan memiliki daya saing yang kompetitif, ini hanya tentang sosialisasi dan edukasi produk dan legalitas merk. Anggaran pakan ternak itu lebih mahal dari makanan manusia jika kualitasnya premium, namun pastoralisme hewan ternak makan dengan insting dan mencari pakan terbaik dari ekosistem. 

4. Melestarikan alam dan Meningkatkan Kesejahteraan Hewan 

Adanya kehadiran penggembala tradisional akan menghidupkan lagi biodiversitas hutan dan ekosistem lainnya karena menyambungkan kembali rantai makanan (food chain) secara alami, dan pembangunan akan ditunda karena ada kehidupan di dalam hutan yang jika dihilangkan secara paksa, maka akan terjadi konflik sosial tentang lahan. Mengenai kesejahteraan hewan, tentunya sebagai penggembala tradisional, hewan ternak mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik bahkan berkembang biak sesuai fasenya sehingga kualitas dagingnya pun berkualitas karena bukan dari ternak dalam keadaan stress yang dipotong paksa bahkan dilolah paksa. Seperti manusia saja yang ingin dimanusiakan, begitu juga hewan ternak ada hak-hak yang perlu diperhatikan, selain untuk kualitas produknya, namun sebagai timbal balik berterimakasih pada makhluk lainnya yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun