Bung Karno menulis tentang orang kecil yang harus selalu puas dengan nasibnya dan tidak dibahas oleh sejarah karena energi orang kecil hanya untuk mereka yang menonjol di depan (dalam hal ini kaum borjuis/konglomerat). Orang miskin memiliki ketidakpercayaan karena kurangnya pengetahuan sehingga menjadi lemah. Namun apa fungsinya kepemimpinan ?Â
Sepak terjang Bung Karno dalam hal politik dunia memanglah punya porsi tersendiri, sehingga Bung Karno pun tiba dengan ajarannya yaitu : Marhaenisme, kisahnya memang sangat sederhana dari Seorang Petani yang ditemuinya bernama Aen (data historis empirik perlu penelusuran oleh para ahli soekarnoisme). Namun, karena isi pikiran Bung Karno terpengaruh oleh pandangan global yang begitu luas maka :Â
Marhaenisme , Marhaen disebutkan Bung Karno untuk mendefinisikan Rakyat Indonesia yang erat kaitannya dengan petani dan alat tani sederhana. (Sumber lain menyebutkan Marhaen adalah dari sebutan Mang Aen seorang petani asal Bandung),Â
Tapi, melihat catatan Bung Karno, yang diterjemahkan Karel H. Warouw, Marhaenisme muncul karena Bung Karno tidak tega melihat penindasan atas penjajahan. Maka dari itu, Marhaenisme ajaran Bung Karno ditegaskan kembali oleh Hadi dalam tulisannya berjudul Marhaenisme Adjaran Bung Karno terbitan tahun 1961 adalah ideologi yang diperjuangkan rakyat.Â
Mengapa berhubungan dengan pertanian dan pangan ? Karena historis tokoh kunci yaitu seorang petani bernama Aen, dan Marhaenisme mengarah jalur pikiran Bung Karno yang mengerti dan paham atas kondisi yang dinamis pada saat itu adalah :
1. Nasionalisme (mencintai bangsa dan negara sendiri),Â
2. Islam (karena Bung Karno banyak berhubungan dengan Partai-Partai Islam),Â
3. Marxisme (Ekonomi materialisme dalam sistem kehidupan),Â
 4. Pengaruh metode filsafat filsuf Jerman yang terkenal dengan karya Phnomenologie des Geistes/Phenomenology of Mind (Karya : Georg Wilhelm Friedrich Hegel/Filsuf Hegel) yang menjelaskan tentang masyarakat dalam perubahan baru entah itu revolusi atau pasca perang akan membentuk kelas sosial baru bahkan akan mendefinisikan masyarakat tengah atau menengah.Â
5. Pengaruh Materi Komunisme yang mengarah pada Friedrich Engels dalam bukunya "Manifesto Komunis" dengan intisari pergerakan kaum buruh modern.Â
Bung Karno mencontohkan bahwa dari mencampurkan berbagai ideologi, sekalipun itu ideologi yang dianggap meresahkan bagi beberapa kalangan, namun tetap Bung Karno meramu ideologi yang didalamnya harus membela rakyat dan menyelamatkan rakyat dari berbagai ketertindasan. Diterima atau tidak Marhaenisme akan kembali hadir jika berita-berita dan realita bagi buruh tani dan kaum buruh ditindas semena-mena berbalut produk kebijakan.Â