3. Tanaman salak memiliki potensi untuk menjaga keseimbangan biodiversitas di sekitarnya, hal ini terlihat adanya komoditas lain yang turut tumbuh dan berkembang seperti tanaman kopi, suweg, talas hutan, nanas merah, dan lempuyang.Â
 4. Pemanfataan salak oleh masyarakat pasir batang dimulai dari batangnya digunakan untuk kerajinan tangan pengganti tikar, daun salak digunakan sebagai bungkus makanan seperti tapai singkong, buah salak manonjaya dijual segar dan dikonsumsi dengancara olah dibuat manisan salak, keripik salak, dan sambal salak, kulit buah salak digunakan sebagai teh salak dan biji salak digunakan sebagai alternatif kopi.
Penelitian ini mengajak kepada para konsumen atau calon pembeli agar melakukan kreativitas resep dari buah salak untuk meningkatkan permintaan salak Manonjaya, agar pohon salak tetap ada dan menghasilkan untuk dinikmati sebagai kebutuhan buah-buahan yang mengandung vitamin C yang setara dengan buah-buahan lainnya. Tidak hanya kepada para calon pembeli atau konsumen, namun para pelestari ekologi, dimana komoditas ini akan sangat berkontribusi bagi keberagaman biodiversitas didalamnya karena dengan adanya pohon salak, berbagai tanaman lembab sumber pangan akan muncul dan banyaknya makhluk lain yang bisa menebar benih-benih karena keberadaan pohon salak.Â
Abstrak penelitian salak yang dipresentasikan bisa dibaca pada tautan ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H