Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fungsi Ekologis Salak Manonjaya

6 November 2022   08:39 Diperbarui: 6 November 2022   08:41 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak bisa mengupas buah salak ? Loh, kok dimarahi. Tidak apa-apa. 

Ada yang pernah tertancap duri-duri kecil salak ? tentu saja bisa terjadi jika tidak disortir terlebih dahulu dan langsung diambil dari pohonnya tanpa mengetahui bagaimana memperlakukan salak. Buah salak ini unik, karena di Indonesia tumbuh subur bahkan banyak ragamnya,termasuk yang mulai jarang ditemukan adalah komoditas Salak Manonjaya dari Tasikmalaya. 

Kondisi kebun salak manonjaya sudah menyempit karena adanya alih fungsi lahan dibuat pembangunan perumahan millenial dan kebun salak milik petani pun berubah menjadi kebun kayu mahoni untuk kebutuhan furnitur dan bangunan. 

Permasalahan komoditas asli salak Manonjaya sangat kompleks karena disisi lain perubahan selera dan cita rasa terhadap komoditas salak manonjaya tersaingi oleh salak pondoh yang lebih diminati. Hal ini menyebabkan penurunan hasil panen salak manonjaya karena petani salak beralih bercocok tanam bahkan menjual kebun-kebun salaknya karena tidak menghasilkan dalam melengkapi kebutuhan ekonomi. 

Namun, beberapa petani salak manonjaya bertahan karena memiliki pengalaman tersendiri dari manfaat keberadaan komoditas salak, salak manonjaya dengan jumlah banyak tumbuhannya dapat menyelamatkan banjir dari sungai karena terserap oleh kebun salak. 

Kustipia R dalam penelitian yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Biologi ITERA 5 November 2022 secara virtual menjelaskan fungsi ekologis salak Manonjaya bagi masyarakat Cilangkap dan pemanfatannya dengan cara perspektif etnoekologi orang sunda. 

Etnoekologi dalam penelitian ini adalah sebuah gagasan, ide, pengetahuan manusia dan ekologi (interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya) berbasis pengetahuan lokal yang teraplikasi oleh masyarakat itu sendiri dalam mendalami suatu fenomena, mengkaji sumber daya alam, bahkan menemukan solusi dari permasalahan itu sendiri.  

Hasil penelitian terkait pelestarian ekologis mencakup :
1. Masyarakat dan petani salak percaya dengan keyakinan turun-temurun bahwa kebun salak dapat menjadi penopang aliran sungai dan menerima resapan genangan air dari sungai citanduy dan menahan laju air ke pemukiman. 

2. Jika kebun salak dialih fungsikan menjadi tanaman kayu, maka hal ini menyebabkan ketidaksuburan bagi tanaman tumpang sari di sekitar kebun salak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun