Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Literasi Kuliner : Sejarah Sepiring Pecel

2 Juni 2022   21:44 Diperbarui: 2 Juni 2022   22:36 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang unik ya kalau ke Surabaya, mbok-mbok penjual pecel ini pakaianya khas, jarik (kain batik bercorak, biasanya yang sepuh-sepuh yang memakai ini) karena semanggi suroboyo punya folklore tersendiri yang kalau suka seni peran ada namanya ludruk Suroboyoan. 

Seperti menampilkan sebuah kidung ya dalam kesenian ini.

 Sajian pecel semanggi ini biasanya : daun semanggi, kecambah, kangkung, labu siam, sambal kacang ditambah kerupuk yang sebutannya tuh kerupuk puli

Ini terbuat dari tepung beras, tapi nasi sisa juga bisa dibuat kerupuk puli. kalau ditambah penyedap bisa menimbulkan rasa gurih ya.

Nah, itulah beberapa jenis pecel yang sering dijumpai dan cukup terkenal di berbagai tempat.

Masih ada bahasan tentang darimana pecel itu datang dan mengapa masih eksis ?

Pecel ini adalah menu abad ke-9.

Abad ke-9 itu tahun berapa ?

Abad ke- 9 Masehi berlaku sejak tahun 801 sampai 900 Masehi, Berarti eksistensi pecel ini sudah hampir 1.122 tahun lamanya

Kalau merujuk pada tembang jawa kuno, tembang itu syair, cerita yang dibawa kalau jawa kuno ini mengarah pada pewayangan ramayana.

Sedangkan dalam pewayangan, tembang itu sebutannya kawih jadi kakawih Ramayana yang populer dengan nama wiracarita Ramayana atuu kakawih ramayana,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun