Mohon tunggu...
Reny Gito
Reny Gito Mohon Tunggu... -

My name is Reny. Blitar itu adalah Kota kelahiranku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kuliah Pakai Sepatu Rusak

5 November 2014   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:35 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat semua perkenalkan nama aku ani, aku mahasiswa di Universitas Terbuka yang mengambil jurusan ekonomi dan sekarang menempuh semester 6.

Hari-hari yang kita lewati memang tak semulus yang kita rencanakan.

Tepat minggu kemarin tanggal 2 November aku mengikuti UAS untuk hari pertama.

Sore itu masih seperti biasa aku menggunakan sepatu kesayangan tuk jalan-jalan dan tanpa ku menyadari teryata lem sepatuku lepas.

Ketok-ketok kurasakan janggal di telapak kaki. Ya Allah teryata lem sepatuku sudah copot bahkan menganga

seperti kantong baju yang siap diisi muatan berapapun jumlahnya.

Sekali ku tarik nafas panjang sambil berfikir gimana besok aku mau mengikuti ujian.

Sedangkan ku tau betul, jika mahasiswa mengikuti ujian menggunakan sandal jepit maka petugas akan kasih dia scores tidak boleh ikuti ujian otomastis nilai menjadi E atau bahkan tidak mendapat nilai.

Malam itu aku usahakan fokus belajar  dan melupakan sejenak tentang sepatuku yang rusak. Aku yakin pasti ada jalan penyelesaianya.

Seperti biasa aku bangun pagi dan ku persiapkan semua kebutuhan ujian termasuk kue sebagai bekalku makan pagi dan 1 botol air putih. Ku cari pembantu di tempat kos dan ku lihat dia menyapu lantai. Sambil tersenyum aku bertanya "Bisakah membantuku bu, hari ini aku mau ujian tapi gak taunya lem sepatuku rusak. Mungkin ibu bisa membantuku ? Beliau menjawab, aduh kasihan mbk. Maaf, ibu gak puya. "

"Tak mengapa bu, saya masih bisa pergi ke kampus pakai sandal."Jawabku dengan seulas senyum.

Memakai sandal jepit ke kampus tidak menyurutkan niat dan langkahku. Seperti tidak terjadi apa-apa, aku melangkah dengan pasti. Walau tak sedikit yang melihatku dengan senyum dan aku pun membalasnya dengan senyuman ramah tanpa berfikir panjang mereka sebenarnya senyum karena aku pakai sandal jepit.

Karena aku gak mau banyak fikiran jadi aku positif thinking saja. Sampai akhirnya aku berada di pintu masuk kampus, banyak petugas UT disana dan aku bergegas masuk ke dalam agar tidak ada petugas yang memanggilku.

Alhamdulillah akhirnya selamat aku sampai ruangan hehehe.

Kurang 10 menit ujian dimulai baru aku pakai sepatuku, alhamdulillah kejadian barusan tidak mengganggu fikiranku dan aku bisa fokus mengerjakan UAS.

Setelah ujian selesai inilah hal yang membuatku haru. Mau tidak mau aku harus mengumpulkan LJU ke depan kelas tuk diserahkan pada pengawas.

Ketok-ketok tedengar jelas suara sepatuku berbunyi karena lemnya emang lepas jadi bagian sepatu yang belakang tidak bisa diangkat dan akhirnya timbulah bunyi seperti itu.

Pelan-pelan aku melangkah maju karena kalau semakin dipaksakan bunyinya semakin gak karuan hihihi.

Padahal sebelumnya aku gak pernah ngalamin hal seperti ini.

Alhamdulillah LJU sudah terkumpul dan sekarang waktunya istirahat walau hanya 15 menit lumayan tuk merefresh otak . Berbincang dengan teman sebelah. "Mbk susi, tadi aku waktu ngumpulin LJU terdengar suara aneh gak?". Aku berusaha membuka percakapan dengan mbk yang duduk di sampingku.

"Iya mbk, tadi ada suara aneh ketok-ketok gitu sih." Ungkapnya lugas. Aku langsung nyengir mendengar jawabanya. "Sebenarnya itu adalah suara sepatuku mbk, lemnya yang bawah copot separoh jadi mengeluarkan suara ketok-ketok hehehehe ". Jawabku dengan sedikit becanda agar suasana yang tegang berubah jadi canda.

Tibalah waktu istirahat siang dan waktunya cukup panjang yaitu selama 1 jam.

Aku pun bergegas pergi ke kantin dengan memakai sandal jepit karena aku paginya cuma makan roti dan siangya pasti lapar. Karena gak mau lapar mengganggu saat ujian berlangsung, kayaknya aku harus beli makan siang.

Pakai sandal jepit teryata tidak menakutkan tapi malah bikin banyak pengalaman. Banyak yang bertanya kenapa aku pakai sandal jepit tapi setelah aku ceritakan penyebabnya mereka mengerti.

Jangan karena sesuatu hal yang tidak terduga lalu kita putus semangat atas sesuatu yang telah kita susun rapi.

Seperti kejadian yang saya alami diatas, bisa saja karena gak puya sepatu , bingung jadinya gak mau ikut ujian atau dah gak fokus lagi ujian. Bagi saya banyak jalan menuju Roma, walau sepatu saya rusak saya masih bisa pakai sandal jepit dan hanya ujian saja saya menggunakan sepatu. Hal itu untuk menghindari agar kelimnya tidak copot semua karena 1 hari saya harus ujian untuk 4 MK.

Dan 1 hal lagi yang perlu diperhatikan, jangan hanya menyediakan 1 alat keperluan saja tapi usahakan puya cadangan. Karena kita tidak tau jika mendadak barang tersebut rusak.

Walau ada kekurangan jangan membuat kekurangan kita tuk berputus asa.

Tapi jadikan semua itu tuk semangat tuk lebih maju. Banyak jalan menuju Roma jadi kalau Surabaya bandaranya ditutup kita bisa lewat bandara jakarta hehehe.

SEMANGAT BUAT SOBAT SEMUA YANG SEDANG MENGIKUTI UAS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun