Mohon tunggu...
rensi brillian
rensi brillian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)

24 September 2024   21:21 Diperbarui: 24 September 2024   21:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pencegahan

Meskipun tidak selalu dapat dicegah, dukungan psikologis segera setelah peristiwa traumatis dapat membantu mengurangi risiko PTSD. Intervensi awal melalui konseling atau terapi dapat mempercepat proses penyembuhan emosional dan mencegah berkembangnya PTSD.

Kesimpulan

PTSD adalah gangguan mental serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang setelah mengalami peristiwa traumatis. Penting untuk mengenali gejala PTSD dan mencari bantuan profesional sedini mungkin. Dengan pengobatan yang tepat, banyak individu dengan PTSD dapat pulih dan kembali menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.

Sumber:

1. American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.). Washington, DC.

2. Mayo Clinic. (2023). Post-traumatic stress disorder (PTSD).

3. National Institute of Mental Health. (2022). Post-Traumatic Stress Disorder.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun