Mohon tunggu...
Rena Widyawinata
Rena Widyawinata Mohon Tunggu... Editor - Health Tech SEO Editor | Novel Editor & Proofreader

Having special interests on health issues and willing to write a simple explanation about it. __________________________________________________________________________________________ Live what you love. But Love what you Live is the most important and hardest thing to learn and do. Visit my blog at: www.spicesofmind.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenapa Vaksin Sudah Gencar, tapi Angka Covid-19 Makin Naik?

26 Juni 2021   16:20 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:16 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mutasi virus Covid-19 varian delta India / instagram @mikhaelyosia

Sayangnya, mengutip kata-kata dr. Arthur Simon, Sp.KK dari penjelasan soal vaksin Covid-19 di Instagramnya, kita nggak bisa memilih mau "paket terinfeksi Covid-19" yang mana. Mau yang nggak bergejala, gejalanya ringan, sedang, atau berat.

Alhamdulillah, ya. Puji Tuhan, kerabatmu nggak ada yang bergejala berat sehingga kamu bisa lebih tenang dan menganggap bahwa Covid-19 itu nggak berbahaya sama sekali.

Tapi, nggak melihat yang bergejala berat, bukan berarti tidak ada.
Ini hanya masalah sudut pandang. Apa kita mau melihat sudut pandang lain?

Untuk kita yang nggak bersinggungan langsung setiap hari, mungkin memang nggak terlalu banyak melihat yang berat-berat. Tapi, orang-orang seperti tenaga kesehatan, sudah menyaksikan banyak orang terinfeksi dengan gejala berat. Bahkan, berakhir meninggal.

Nggak jarang, mereka harus memilih, mau siapa yang diselamatkan ketika ada 2 orang antre untuk masuk ke ICU, tapi hanya 1 yang bisa diterima. Kalau dengan segala pertimbangan medis, prioritas mereka bukan kerabatmu, gimana?

Terus, buat apa vaksin kalau nggak ada jaminan aman? Malah nambah risiko masukin bahan uji coba ke dalam tubuh...

Pandemi selalu berlomba dengan waktu. Bagaimana caranya agar virus tidak terus meluas dan bisa segera diredakan.

Vaksin yang kini beredar di masyarakat juga semua telah disetujui oleh WHO. Tentu sudah melalui berbagai uji coba.

Selain itu, meskipun vaksin nggak bisa menjamin 100%, risiko terinfeksi dengan gejala berat bahkan kematian terbukti menurun. 

Efek sampingnya bahaya tapi!

Vaksin Covid-19 mana pun memang memiliki efek samping, layaknya seluruh hal medis. Paracetamol yang bisa dikonsumsi hampir seluruh khalayak juga bisa mendatangkan efek samping berupa kematian bagi mereka yang alergi paracetamol (reaksi anafilaksis). 

Yaah, kalau mau melihat balik lagi ke analogi membangun tembok (vaksin) sebagai upaya membangun sistem imun:

Bocor, sih, tapi kita nggak kebasahan hujan.
Terinfeksi (flu, Covid-19), sih, tapi gejalanya (mudah-mudahan) nggak berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun