Bisa karena kelelahan, cuaca yang enggak menentu, begadang, makan tidak teratur, kurang tidur, stres, dan hal lain yang mampu menurunkan imun tubuh.
Jadi, sekalipun sudah vaksin, kita tetap bisa terinfeksi terutama kalau ujian hidup terus datang tanpa ampun dan menurunkan daya tahan tubuh.
2. Jumlah virus
Jumlah virus yang kelewat banyak di sekitar juga bisa membuat kita tetap terinfeksi virus (apa pun, termasuk Covid-19) sekalipun sudah vaksin dan dosis lengkap.
Mari beranalogi lagi, kini, kita ibaratkan situasi pandemi Covid-19 sebagai musibah banjir.
Virus Covid-19 ini ceritanya adalah volume air.
Sementara, daya tahan tubuh kita adalah tanggul penahan air.
Sekuat apa pun tanggul yang kita bangun, jika hujan nggak kunjung berhenti selama 1 minggu, dan volume air terus bertambah, lama-kelamaan tentu tanggul penahan ini bisa bocor juga. Parahnya lagi, bisa saja hancur karena nggak kuat lagi menahan debit air yang terus datang tanpa kasih ampun.
Jadi, tanggulnya ada. Sudah kita bangun (lewat vaksin), tapi volume airnya memang nggak kira-kira.
Kalau nggak bangun tanggul? Bisa jadi, air langsung masuk ke dalam rumah tanpa peringatan siaga 1, siaga 2.
3. Jenis (mutasi) virus
Nah, poin ketiga ini mungkin jadi salah satu alasan kenapa ada aja orang yang sudah vaksin lengkap, tapi tetap terinfeksi Covid-19. Alasannya, karena jenis virus atau mutasi yang terjadi bikin virus ini jadi lebih kuat.
Ini juga yang mungkin membuat angka Covid-19 meningkat tajam. Namanya, varian Delta.