Dia memutar waktunya tapi hanya dalam waktu beberapa detik saja. Beberapa detik yang penting saat terjadi kecelakaan. Ya, kemampuan dejaver memang cuma sebatas itu, tidak lebih. Dan kalau saja dia bisa memutar waktu lebih lama lagi, mungkin dia bukan seorang Dejaver, tapi lebih tinggi daripada itu.
 Indigo tersebar hampir disetiap sudut kota, dejaver tersebar dihampir setiap negara, tapi yang lebih dari itu ... mungkin hampir tidak ada. Tapi dia ada.
 ------
    "Richie- hentikan! Biarkan mereka menyelamatkan nyawa Shan!" ibunya berteriak panik pada Richie.
 Ayahnya pun memegangi tangan Richie yang tetap mendekap tubuh Shan. Berusaha melepaskan tangan Richie. Tapi Richie tak peduli.
 Semua orang disana yakin, kalaupun Shan bisa diselamatkan, dia mungkin akan cacat atau bisa lebih parah daripada itu. Dia tertabrak terlalu keras dan menghempas keras diaspal licin. Menyeret tubuhnya beberapa meter dan meninggalkan luka menganga diwajah dan sekujur tubuhnya.
 Dan sekarang, mungkin Shan sudah koma.
 Plakk ! Tamparan keras mendarat di pipi Richie.
 Richie tertegun, ayahnya menampar wajahnya dengan sangat keras. Baru kali ini ayahnya melakukan ini.
 Mata ayahnya menatap tajam padanya. "Belum cukup kamu memperlakukan kakakmu sejahat itu?" ayahnya menggeram penuh kemarahan.
 Richie mengusap air matanya. "Papa salah ..." jawabnya dengan suara yang bergetar.