Nyaris sama. Tapi tetap terasa berbeda pada permukaannya. Uang- uang ini dibuat dari kertas yang berbeda. Sial- uang palsu !
   Aku membongkar semua isi ransel dan menyadari semuanya sama. Licin. Palsu. Aku merutuk dalam hati. Semua impianku lenyap entah kemana.
   Tok - tok ! tiba- tiba ada yang mengetuk pintu kamarku.
   Aku buru- buru memasukkan semua uang- uang itu kembali ke dalam ransel. Lalu memasukkan ransel itu ke dalam lemari pakaianku.
   Tok - tok ! Suara ketukan lagi.
   Aku bangkit berdiri. Mencoba bersikap setenang mungkin, menarik nafas panjang, kemudian membuka pintu kamar dengan wajah terlihat lemah.
   Pak satpam !
   Dia tersenyum padaku, penuh arti. Dan aku tau kenapa. Semalam aku menjanjikan padanya 5 gepok uang jika dia tak buka mulut tentang kepulanganku menjelang pagi itu.
   Aku tersenyum padanya. Ah - uang palsu itu sudah membuatku harus membunuh dua orang dalam semalam.
   Dan mungkin akan jadi tiga, di malam berikutnya ...
 .
              # End #