Saat itulah David menyeretku pergi dari sana. Berlari secepat yang kami bisa. Tapi saat aku menoleh, orang berpakaian serba hitam itu masih mengejar kami.
   "Ahh - " aku mengeluh.
   Ujung kaki ku terantuk sebuah batu besar. Sakit. Sementara dadaku terasa mulai terbakar lagi. Aku harus melakukan sesuatu !
   Bruk ! Aku terjatuh untuk kedua kalinya. David yang masih menggenggam tanganku ikut terhuyung. Saat itu lah sosok itu menyerang lagi dengan pisaunya.
   Sreett ! Pisaunya mengenai ujung lengan jaketku karena aku berguling kearah David. Lalu seperti dugaanku, saat dia menyerang untuk yang kedua kalinya, dia menyerang David.
   David menahan pisau yang ada di tangan sosok hitam itu sekuat tenaga. Saat itu lah aku meraih batu besar yang tadi membuatku tersandung. Lalu ...
   Prakk !!
   Suara batu yang beradu dengan tengkorak manusia.
   Sosok itu terpelanting dan terjerembab di aspal dengan bunyi yang memualkan. Tubuhnya mengejang lemah untuk beberapa kali, dan akhirnya terdiam.
   Tak bergerak sama sekali.
   Ku lihat sesuatu mengalir deras dari batok kepalanya. Detik kemudian sudah membanjiri aspal di sekitar kepalanya.