Prinsip kerja kromatografi kertas dalam identifikasi zat warna dalam makanan atau minuman didasarkan pada perbedaan afinitas zat warna terhadap fase gerak (pelarut) dan fase diam (kertas). Berikut adalah penjelasan prinsip kerja kromatografi kertas dalam identifikasi zat warna:
- Adsorpsi dan Kapilaritas
Kertas kromatografi memiliki sifat adsorpsi, di mana zat warna cenderung berinteraksi dengan serat kertas. Selain itu, pelarut akan bergerak melalui kertas secara kapiler, membawa zat warna ikut bergerak.
- Perbedaan Kelarutan
Zat warna dalam sampel memiliki perbedaan kelarutan terhadap pelarut yang digunakan sebagai fase gerak. Zat warna yang lebih larut akan bergerak lebih cepat melalui kertas, sedangkan zat warna yang kurang larut akan bergerak lebih lambat.
- Pemisahan Berdasarkan Mobilitas
Selama proses migrasi, zat warna akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda berdasarkan sifat kimianya. Zat warna dengan mobilitas yang lebih tinggi akan mencapai ujung kertas lebih cepat daripada zat warna dengan mobilitas yang lebih rendah.
- Pemisahan Berdasarkan Interaksi
Zat warna yang memiliki interaksi yang lebih kuat dengan fase diam (kertas) akan bergerak lebih lambat, sementara zat warna yang memiliki interaksi yang lebih kuat dengan fase gerak (pelarut) akan bergerak lebih cepatm
- Bentuk dan Posisi Bercak
Setelah pelarut mencapai ujung kertas, bercak-bercak zat warna akan terbentuk. Dengan membandingkan posisi, warna, dan bentuk bercak ini dengan standar zat warna yang diketahui, kita dapat mengidentifikasi jenis zat warna yang terkandung dalam sampel makanan atau minuman.
Dengan prinsip kerja ini, kromatografi kertas memungkinkan pemisahan dan identifikasi zat warna secara efektif berdasarkan perbedaan sifat-sifat kimia zat warna yang ada dalam sampel makanan atau minuman.
Metode kromatografi kertas memberikan manfaat dalam analisis warna makanan dengan kemampuannya dalam pemisahan zat warna, identifikasi jenis zat warna, deteksi kontaminan, pengawasan kualitas warna produk makanan, dan dukungan terhadap inovasi produk makanan.
5. PEMISAHAN KOMPOSISI DARI KUNYIT SECARA KROMATOGRAFI KOLOM.
Kromatografi kolom merupakan teknik yang sering dipakai untuk membersihkan bahan kimia tunggal dari campuran. Metode ini umumnya digunakan dalam skala preparasi mulai dari mikrogram hingga kilogram. Salah satu keunggulan utamanya adalah biaya yang terjangkau serta kemudahan dalam menghilangkan fasa diam yang telah digunakan. Hal ini membantu mencegah kontaminasi silang dan kerusakan fasa diam karena penggunaan berulang.
Kunyit, bintang dapur berwarna kuning cerah, tak hanya harum tapi juga punya segudang manfaat kesehatan. Namun, tahukah Anda kunyit mengandung berbagai "senjata rahasia" yang berkontribusi pada khasiatnya? Dengan menggunakan  Kromatografi kolom, kita bisa mengungkap rahasia ini dengan memisahkan komponen-komponen penyusun kunyit. Ada beberapa kandungan kunyit yang dapat ditemukan dengan metode kromatografi kolom, diantanya: