Mohon tunggu...
Renita Hastuti
Renita Hastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

10 Juni 2024   19:20 Diperbarui: 10 Juni 2024   21:49 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Hakikat Bahasa bagi Anak Usia Dini

Bahasa biasanya diartikan sebagai alat komunikasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah suatu sistem lambang yang diartikulasikan dan digunakan sebagai alat komunikasi untuk menimbulkan pikiran dan perasaan (Penulis 2008). Bahasa juga dianggap sebagai simbol ekspresi batin yang timbul dari ucapan dan tulisan. Jika berbentuk verbal, maka itu merupakan ekspresi langsung dari pikiran seseorang, dan dalam tulisan, bahasa merupakan ekspresi simbolik (Rahardjo 2007).

Sebagaimana dikemukakan Dhieni (Ita, 2020), bahasa merupakan salah satu faktor utama yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya, karena melalui bahasa individu mempunyai modal dasar untuk berkomunikasi satu sama lain. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk menciptakan hubungan sosial yang saling memahami.

Menurut Patmonodewo (2008:29), "perkembangan" bahasa pada anak perlahan-lahan berkembang mulai dari mengeluarkan suara dan mengungkapkannya melalui komunikasi dan kata-kata, menggunakan gerak tubuh dan gerak tubuh untuk mengungkapkan keinginan, berkembang menjadi komunikasi verbal yang tepat dan jelas. Tahapan perkembangan anak ditunjukkan melalui pemikiran dan perkataan yang menunjukkan tumbuh kembang keterampilan dan kemampuan anak berdasarkan tingkat perkembangannya.

Menurut Zulfa (2019:64) menegaskan bahwa penguasaan bahasa merupakan kunci terpenting untuk menguasai aspek lainnya. Bahasa memainkan peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional anak (Dhiu et al, 2021:56). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek perkembangan bahasa merupakan aspek yang sangat penting pada anak usia dini untuk menunjang perkembangan aspek lainnya.

Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun. Pada usia ini, anak memerlukan stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal. Rangsangan tersebut meliputi nilai agama, sosio-emosional, psikomotorik, seni, dan linguistik. Stimulasi yang cukup pada usia ini memberikan landasan yang sangat kokoh bagi kehidupan selanjutnya, sangat menentukan keberhasilan anak dalam menghadapi masalah perkembangannya. Kemampuan berbahasa merupakan aspek perkembangan yang membantu anak dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, perkembangan kemampuan berbahasa yang baik berpengaruh positif terhadap penerimaan lingkungan anak, mendukung perkembangan konsep diri dan membantu anak dalam menyampaikan pikiran, keinginan dan perasaan.

2. Penerapan dan Mengembangkan Kemampuan Bahasa bagi Anak Usia Dini

Kecerdasan linguistik sangat penting untuk komunikasi dan kemampuan bersosialisasi pada anak usia dini (Torr, 2023). Anak-anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kebutuhan, keinginan dan pemikiran mereka serta untuk memahami dan mengikuti instruksi. Mereka juga belajar menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang lain, membangun hubungan dan mengembangkan harga diri. Dia dapat menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pemikirannya dan mengajukan pertanyaan, yang penting untuk pembelajaran dan pemecahan masalah. Selain itu, anak-anak dengan kemampuan bahasa yang kuat adalah pembaca dan penulis yang baik, yang menjadi landasan keberhasilan akademis.

Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan anak dan lingkungan sekitarnya. Komunikasi dengan orang yang lebih tua atau penutur yang lebih dewasa memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan komunikasi anak. (Bredekamp dan Copple, 1997: 104). Perkembangan bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan sosial anak. Kemampuan menggunakan bahasa dalam berpikir merupakan kunci perkembangan yang membantu anak memecahkan berbagai permasalahan baru, tidak hanya melalui trial and error.

Penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran penting bagi keberhasilan proses pembelajaran pada jenjang pendidikan khususnya pada pendidikan anak usia dini (PAUD) pada seluruh bidang perkembangan bahasa anak. Alasan lain digunakannya bahasa ibu (bahasa daerah) pada satuan pelajaran inti adalah berkaitan dengan arah dan perkembangan bahasa itu sendiri. Mu'adz (1998) mengemukakan bahwa dengan menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai bahasa pengantar, maka bahasa daerah mempunyai peluang untuk terhindar dari kepunahan. Berbagai kosakata yang berkaitan dengan konsep dan istilah bahasa asing diserap ke dalam bahasa daerah, sekaligus memperkaya kosakata bahasa daerah.

Selain menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar, bahasa ibu harus diajarkan di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pengajaran dasar bahasa ibu dimaksudkan sebagai upaya memantapkan pengetahuan berbahasa melalui proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan anak usia dini khususnya di pedesaan, proses pembelajaran belum terlaksana dengan baik. Penyebabnya adalah tingkat kemampuan berbahasa guru dan siswa tidak sesuai, serta guru tidak memahami dan menguasai bahasa asli daerah setempat ketika memberikan pendidikan sehingga berdampak pada siswa yang sedang belajar, sedang dalam masalah menerima materi pelajaran dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun