Bahkan, dua di antaranya menyatakan cinta pada saya, dia mengaku bahwa sudah bertahun-tahun memendam cinta dan berniat untuk serius dengan saya. Tentu saya sudah mengenal mereka ketimbang calon suami saya ini.
Kebetulan saya dan calon suami saya ini punya watak dan minat yang bertolak belakang. Kami tak pernah menertawakan sesuatu yang sama. Dia suka A dan saya suka B. Terlebih saat lamaran dulu, kebetulan sekali pas hujan deras disertai geludug dan petir yang menyambar-nyambar. Bahkan mati lampu juga. Setelah itu, cincin tunangan pun kebesaran di jari saya. Saya suka mikir, jangan-jangan kami memang tidak berjodoh.
Pada akhirnya saya berhasil mengikis keraguan tersebut dan melewati satu godaan demi godaan hingga akhirnya kami menikah. Saya hanya berprinsip, bahwa ini merupakan pilihan hidup saya, apa pun yang terjadi nanti saya akan menanggungnya dan menerima konsekuensinya dalam mencintai dia.
Ternyata ujian menjelang pernikahan itu belum ada apa-apanya, setelah menikah akan banyak ujian yang harus saya selesaikan. Karena dalam dunia pernikahan itu merupakan ujian yang tak pernah ada kata lulusnya. Tetap semangat dan jangan goyah oleh goda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H