"Daleeemmm bu..., ada apa?"
"Itu Ihsan sama keluarganya datang, ayo keluar." teriak ibu dari luar kamarku.
Aku segera memakai jilbabku dan keluar menuju ruang tamu, aku mengucap salam dangan taklim kepada keluarga Ihsan. Adikku Dian sudah terlebih dahulu duduk manis di sofa, dia asyik berbincang-bincang dengan ibu Ihsan.
Aku segera pergi ke dapur untuk membuatkan minum beserta menyiapkan makanan kecil di piring.
"Nduukkk, sudah belum?" tanya ibuku.
"Sampun bu..." jawabku sambil membawa nampan yang berisi kue kecil ke ruang tamu.
Aku mempersilahkan mereka untuk meminum teh manis dan mencicipi makanan kecilnya. Saat mereka lagi sibuk berbincang Ihsan memberikan kode untuk mengajakku keluar.
Aku mengikutinya dari belakang, lalu dia duduk di kursi yang sudah tersedia di teras rumah.
"Bagaimana perasaanmu Ndari?"
"Maksut mas Ihsan?"
"Aku turut berduka cita Ndari, atas meninggalnya mantan suamimu."