Indikator lingkungan kerja menurut (Sedarmayanti, 2014) sebagai berikut:
1. Lingkungan Kerja Fisik : Lingkungan kerja fisik mengacu pada semua kondisi fisik di tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Lingkungan yang berhubungan secara langsung dengan para pekerja, contohnya komputer, lemari, meja, kursi dan lain-lain. Dimana unsur-unsur tersebut menjadi penunjang dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan.
b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum, misalnya Rumah, kantor, Pabrik, sekolah, kota, jaringan jalan dan sebagainya. Lingkungan ini dapat dikatakan dengan lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh kondisi manusia, contohnya suhu, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan sebagainya.
2. Lingkungan Kerja non Fisik : Lingkungan kerja non fisik mencakup segala kondisi yang terjadi dalam hubungan profesi, baik hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, maupun hubungan dengan bawahan. Oleh karena itu, karyawan mempunyai kewajiban untuk membangun hubungan.
MOTIVASI KERJA
Â
Menurut Farida dan Sri (2015)
Farida dan Sri mengemukakan bahwa motivasi adalah tentang mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif dan efektif untuk mencapai dan melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan.