Mohon tunggu...
Rengga Yudha Santoso
Rengga Yudha Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Ketua Program Studi S1 PPKn Kampus STKIP PGRI NGANJUK

Hobi membaca buku fisik dan terkadang literasi digital kareena juga harus mengimbangi para Gen Z agar tidak kudet. Serta lebih nyaman riset secara scientific berbasis fenomena dan menjadi artikel yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan meskipun rumah jurnal banyak, namun tidak masalah jika ada media lain yang menerima karya saya tanpa harus membayar untuk publikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Etika dan Moralitas: Paradigma Menjaga Kemanusiaan Di Era Singularitas Teknologi

1 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   17:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adanya term atau kondisi singularitas teknologi ini secara kompleks tidak dapat dihindari, seperti kemudahan akses bagi tiap orang. Salah satu contoh yaitu ketergantungan pemanfaatan teknologi akan cenderung mengurangi fungsi kerja otak dan bagi balita usia 1-3 tahun akan mengalami speech delay.

Tantangan Moralitas di Era Kecerdasan Buatan

Seperti pada bahasan sebelumnya pada sub judul, bahwa teknologi kecerdasan buatan berpotensi untuk disalahgunakan dan mengabaikan etika moral. 

Sebagai contoh, penggunaan AI untuk pembelajaran adaptif dapat menyebabkan penyempitan akses peserta didik terhadap sumber belajar yang lebih luas(Ma & Jiang, 2023). Maka riset ini dapat dikatakan bahwa di samping manfaat yang ditawarkan, penggunaan AI dalam pendidikan juga perlu dikaji secara mendalam untuk memahami dampak yang mungkin timbul, terutama terkait dengan isu etika dan moralitas.

Selain aspek etika, moralitas juga menjadi tantangan besar di era kecerdasan buatan. AI memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang dapat berdampak besar pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa keputusan-keputusan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang benar. Hal ini mencakup penghormatan terhadap hak asasi manusia, keadilan, dan kejujuran.

Sebagai salah satu contoh, yaitu Negara Swedia yang sudah memberlakukan kembali buku teks. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kemampuan dasar peserta didik yaitu kemampuan menulis. Meskipun penerapan AI dalam pendidikan di Indonesia masih dalam tahap awal, potensi penyalahgunaan tetap perlu diwaspadai. Menanggapi hal tersebut, para pemimpin dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan perlu mengembangkan kerangka etis yang jelas dalam penggunaan AI.


Kemudian terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan tingkat kecerdasan rata-rata (IQ) orang Indonesia. Berikut ini beberapa temuan utama dari berbagai penelitian:

  1. Studi Kasus di Bali: Sebuah studi menggunakan sampel 50 orang di Bali menemukan bahwa IQ rata-rata di Bali adalah 79, dengan IQ rata-rata orang dewasa adalah 75, dan anak-anak adalah 84 (Rindermann & Nijenhuis, 2012).

  2. IQ Anak di Denpasar: Studi lain yang meneliti status gizi dan IQ siswa sekolah menengah pertama di Denpasar menemukan rata-rata IQ sebesar 105,8 (Maryani Ardi et al., 2016).

  3. Pengaruh Gizi dan IQ Orang Tua: Studi di Kalimantan Barat mengamati bahwa anak-anak yang mengalami malnutrisi parah memiliki skor IQ lebih rendah dibandingkan dengan yang mengalami malnutrisi ringan hingga sedang. Faktor IQ orang tua juga mempengaruhi hasil tersebut (Webb et al., 2005)

Kita coba tambahkan sedikit data menurut survei World Population Review 2023, skor IQ rata-rata orang Indonesia terbilang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Indonesia dan Timor Leste bahkan menempati skor IQ terendah di antara negara-negara ASEAN. Dalam laman World Population Review diurutkan daftar negara dengan rata-rata nilai IQ-nya yang diambil dari sejumlah penelitian. Adapun Indonesia berada di peringkat ke-129 dengan skor IQ sebesar 78,49.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun