Mohon tunggu...
Rendy Syahputra
Rendy Syahputra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya dosen prodi Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi manado yang berasal dari Medan dengan status dosen PNS.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Tim PKM Unsrat dan Karang Taruna Buha dalam Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Block dengan Mesin ATM Sampah

9 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:23 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin pengelolah sampah plastik menjadi paving block/dok. pri

Setelah mesin ATM pengolah sampah resmi beroperasi, Karang Taruna membuka titik-titik pengumpulan sampah plastik di beberapa lokasi strategis di desa. Masyarakat diajak untuk membawa sampah plastik yang mereka miliki ke mesin ATM. Di sana, mereka dapat menukarkan sampah plastik dengan poin yang kemudian dapat ditukarkan dengan paving blok.

Dalam waktu kurang dari sebulan sejak diluncurkan, program ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 500 kilogram sampah plastik, yang kemudian diolah menjadi 200 paving blok. Paving blok tersebut digunakan untuk memperbaiki jalan desa dan beberapa fasilitas umum seperti taman dan tempat ibadah.

Uji Coba Alat Pengelolah Sampah (29/08/2024)/dok. pri
Uji Coba Alat Pengelolah Sampah (29/08/2024)/dok. pri

4. Hasil dan Dampak Program

Pelaksanaan program ini telah memberikan dampak nyata di berbagai aspek:

  • Pengurangan Sampah Plastik: Sampah plastik yang sebelumnya berserakan di desa kini berhasil dikumpulkan dan diolah. Dalam laporan mingguan, jumlah sampah plastik di lingkungan sekitar desa berkurang hingga 40%.
  • Peningkatan Ekonomi: Paving blok yang dihasilkan dari mesin ATM tidak hanya digunakan untuk kebutuhan infrastruktur lokal tetapi juga dijual ke wilayah lain, menghasilkan pendapatan tambahan bagi Karang Taruna dan warga setempat.
  • Kesadaran Lingkungan: Program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah. Banyak warga yang kini secara aktif memilah sampah dan mengikuti program dengan antusias.

"Ini adalah terobosan besar bagi kami. Selain mengurangi sampah, paving blok yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembangunan desa, dan hasil penjualannya bisa menjadi tambahan dana untuk kegiatan Karang Taruna," ungkap Ibu Jeanette Eva Wentinusa, SE.

5. Rencana Ke Depan

Karang Taruna berencana untuk memperluas jangkauan program ini ke desa-desa tetangga. Mereka juga sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang fokus pada keberlanjutan lingkungan untuk mendukung kelanjutan program ini. Selain itu, mereka ingin mengembangkan inovasi lain dalam pengelolaan sampah, seperti pengolahan limbah organik menjadi kompos.

Dokumentasi ProgramFoto-foto kegiatan dan video pelaksanaan program, termasuk proses pengumpulan sampah plastik hingga produksi paving blok, telah dipublikasikan di media sosial Karang Taruna dan juga diberitakan di beberapa portal berita lokal. Warga yang ikut berpartisipasi tampak antusias, dan paving blok yang dihasilkan dari sampah plastik menjadi bukti konkret dari hasil program ini.

Program ini mendapat apresiasi dari pemerintah setempat yang berharap agar program serupa dapat diterapkan di daerah lain yang juga memiliki masalah sampah plastik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DTRPM, Kantor Kelurahan Buha, LPPM Unsrat, Fakultas Teknik Unsrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun