Mohon tunggu...
Rendy Syahputra
Rendy Syahputra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya dosen prodi Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi manado yang berasal dari Medan dengan status dosen PNS.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Tim PKM Unsrat dan Karang Taruna Buha dalam Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Paving Block dengan Mesin ATM Sampah

9 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM Unsrat Meninjau Lokasi di Kelurahan Buha (28/08/2024)/dok. pri

Tim PEngabdian Masyarakat (PKM) Unsrat dan Karang Taruna di Kelurahan Buha telah meluncurkan sebuah program inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di wilayah mereka dengan menggunakan mesin ATM pengolah sampah plastik menjadi paving blok. Wilayah kelurahan Buha sebagian masuk kedalam kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo sehingga membutuhkan penanganan khusus terhadap sampah. Program ini telah memberikan solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kegiatan ini memiliki sumber dana yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui DTRPM tahun anggaran 2024. Berikut adalah pelaksanaan program yang telah dilaporkan oleh Tim PKM Universitas Sam Ratulangi.

1. Pengadaan Mesin ATM Pengolah Sampah Plastik

Tim PKM Unsrat dan Karang Taruna, bekerja sama dengan pemerintah desa, telah berhasil membuat mesin ATM pengolah sampah plastik. Mesin ini memungkinkan warga untuk menyetorkan sampah plastik dan mendapatkan paving blok sebagai produk akhir. Pengadaan mesin ini adalah langkah penting dalam mengurangi volume sampah plastik yang selama ini mencemari lingkungan.

Mesin pengelolah sampah plastik menjadi paving block/dok. pri
Mesin pengelolah sampah plastik menjadi paving block/dok. pri

2. Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat

Sebelum program dimulai, Karang Taruna melakukan sosialisasi kepada warga desa melalui media sosial, grup WhatsApp, serta pertemuan tatap muka di balai desa. Tujuannya adalah agar masyarakat memahami cara kerja mesin ini serta manfaat yang dihasilkan, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Edukasi juga diberikan tentang cara memilah sampah plastik dengan benar sebelum dimasukkan ke mesin.

Dokumentasi kujungan Tim PKM dan Pembina Karang Taruna Buha (29/08/2024)/dok. pri
Dokumentasi kujungan Tim PKM dan Pembina Karang Taruna Buha (29/08/2024)/dok. pri

"Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Melalui mesin ini, warga dapat langsung melihat manfaat dari sampah yang mereka kumpulkan, yaitu paving blok yang dapat digunakan untuk infrastruktur lokal," ujar Ketua Karang Taruna, Ibu Jeanette Eva Wentinusa, SE.

3. Pelaksanaan Program: Pengumpulan dan Pengolahan Sampah Plastik

Setelah mesin ATM pengolah sampah resmi beroperasi, Karang Taruna membuka titik-titik pengumpulan sampah plastik di beberapa lokasi strategis di desa. Masyarakat diajak untuk membawa sampah plastik yang mereka miliki ke mesin ATM. Di sana, mereka dapat menukarkan sampah plastik dengan poin yang kemudian dapat ditukarkan dengan paving blok.

Dalam waktu kurang dari sebulan sejak diluncurkan, program ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 500 kilogram sampah plastik, yang kemudian diolah menjadi 200 paving blok. Paving blok tersebut digunakan untuk memperbaiki jalan desa dan beberapa fasilitas umum seperti taman dan tempat ibadah.

4. Hasil dan Dampak Program

Pelaksanaan program ini telah memberikan dampak nyata di berbagai aspek:

  • Pengurangan Sampah Plastik: Sampah plastik yang sebelumnya berserakan di desa kini berhasil dikumpulkan dan diolah. Dalam laporan mingguan, jumlah sampah plastik di lingkungan sekitar desa berkurang hingga 40%.
  • Peningkatan Ekonomi: Paving blok yang dihasilkan dari mesin ATM tidak hanya digunakan untuk kebutuhan infrastruktur lokal tetapi juga dijual ke wilayah lain, menghasilkan pendapatan tambahan bagi Karang Taruna dan warga setempat.
  • Kesadaran Lingkungan: Program ini juga berhasil meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah. Banyak warga yang kini secara aktif memilah sampah dan mengikuti program dengan antusias.

"Ini adalah terobosan besar bagi kami. Selain mengurangi sampah, paving blok yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembangunan desa, dan hasil penjualannya bisa menjadi tambahan dana untuk kegiatan Karang Taruna," ungkap Ibu Jeanette Eva Wentinusa, SE.

5. Rencana Ke Depan

Karang Taruna berencana untuk memperluas jangkauan program ini ke desa-desa tetangga. Mereka juga sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang fokus pada keberlanjutan lingkungan untuk mendukung kelanjutan program ini. Selain itu, mereka ingin mengembangkan inovasi lain dalam pengelolaan sampah, seperti pengolahan limbah organik menjadi kompos.

Dokumentasi ProgramFoto-foto kegiatan dan video pelaksanaan program, termasuk proses pengumpulan sampah plastik hingga produksi paving blok, telah dipublikasikan di media sosial Karang Taruna dan juga diberitakan di beberapa portal berita lokal. Warga yang ikut berpartisipasi tampak antusias, dan paving blok yang dihasilkan dari sampah plastik menjadi bukti konkret dari hasil program ini.

Program ini mendapat apresiasi dari pemerintah setempat yang berharap agar program serupa dapat diterapkan di daerah lain yang juga memiliki masalah sampah plastik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DTRPM, Kantor Kelurahan Buha, LPPM Unsrat, Fakultas Teknik Unsrat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun