"Wah.. wah.. sepertinya lagi seru berdiskusi Abdi, Dalem," Mas Rade datang membawa bungkusan.
      "Oh, Mas Rade, iya Mas memastikan semua yang harus kita dapatkan tercatat dengan rapi," ujar Abdi.
      "Meskipun sebenarnya beliau hanya bilang 'ambil pelajaran dan hikmah yang baik', itu saja kok," Dalem menambahkan.
      "Hoo.. siapa yang menyuruh kalian memangnya?" tanya Mas Rade.
      "Eh, itu..." keduanya saling pandang.
      "Ah seseorang yang kita hormati dari Mataram Mas Rade. Eh, anu.. kita harus izin pamit besok," Abdi mengalihkan pembicaraan.
      "Oh, iya, ini saya bawakan bekal untuk besok. InsyaAllah saya akan menemani kalian bersama beberapa teman."
      "Waduh, merepotkan ya? Makasih banyak Mas rade..." Abdi tampak tak enak.
      "Tapi kami bisa kembali sendiri kok," tambah Dalem.
      "Hehehe, tidak apa-apa, saya juga kebetulan ada jadwal mengisi pengajian di pelabuhan besok."
      Mereka asyik meneruskan obrolan hingga sore hari, tak terasa waktu berjalan begitu cepat di Buton. Malam pun datang dengan segera dan matahari pagi seperti telah menanti mereka dari arah pantai.