Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebakaran Hutan dan Polusi Udara, Tantangan Berat di Puncak Musim Kemarau

8 September 2023   11:15 Diperbarui: 14 September 2023   13:54 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan dan petani perlu memahami bahwa praktik-praktik ini tidak hanya merugikan lingkungan tetapi juga merusak masa depan pertanian dan perkebunan mereka.

Ketiga, kurangnya penegakan hukum dan pemantauan terhadap praktik-praktik ilegal yang menyebabkan kebakaran juga menjadi masalah serius. Perlu ada kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa hutan dan lahan dilindungi dengan baik.

Selama musim kemarau, asap dari kebakaran hutan dan lahan mengancam kesehatan manusia. Partikel-partikel berbahaya dalam asap tersebut dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang tua. 

Selain itu, dampak ekonomi kebakaran ini juga tak bisa diabaikan. Hilangnya lahan pertanian dan perkebunan, kerusakan properti, dan biaya penanganan kebakaran semuanya berdampak negatif pada perekonomian.

Titik Panas dan Ancaman Kebakaran yang Terus Meningkat

Puncak musim kemarau telah tiba, dan dengan datangnya musim kering, Indonesia kembali menghadapi ancaman serius: kebakaran hutan dan lahan. 

Data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa jumlah titik panas (hotspot) dalam 10 hari terakhir sangat dominan di Kalimantan, dengan sebanyak 460 titik panas. 

Rinciannya adalah 247 titik panas di Kalimantan Barat, 107 di Kalimantan Tengah, 70 di Kalimantan Timur, dan 36 di Kalimantan Selatan.

Selain Kalimantan, titik panas juga terdeteksi di wilayah lain, termasuk 170 titik panas di Nusa Tenggara Timur (NTT), 139 di Papua, dan 91 di Sumatera Selatan. Angka-angka ini mengingatkan kita akan potensi kebakaran hutan yang selalu mengintai di musim kemarau.

Jumlah titik panas 10 hari terakhir, update data 7 September 2023. sumber: BMKG
Jumlah titik panas 10 hari terakhir, update data 7 September 2023. sumber: BMKG

Di Kalimantan Barat, luas karhutla (kebakaran hutan dan lahan) tahun 2023 hingga bulan Juli telah mencapai 1.962,59 hektar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun