Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perdagangan Manusia di Indonesia: Menghadapi Kondisi Darurat yang Memprihatinkan

31 Juli 2023   11:01 Diperbarui: 31 Juli 2023   16:42 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pater Feliks, seorang tokoh agama yang aktif dalam advokasi melawan perdagangan manusia, menyatakan keprihatinannya terhadap jumlah migran asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal di luar negeri. 

Sejak tahun 2018 hingga Juni 2023, telah tercatat 520 korban meninggal, dan dia meyakini bahwa angka sebenarnya bisa lebih tinggi karena beberapa wilayah belum melaporkan data secara akurat. Jumlah kematian yang tragis ini harus menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk tidak lagi terjebak dalam praktik kekejaman perdagangan manusia.

Namun, fenomena ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apa yang menyebabkan aspiran masih tergoda untuk menjadi korban praktik perdagangan manusia. 

Pater Feliks menjelaskan bahwa jaringan sindikat perdagangan manusia menggunakan propaganda dan iming-iming pekerjaan yang bagus dan upah tinggi untuk menarik aspiran dari desa-desa yang kehilangan lahan dan hak-hak mereka akibat dampak pandemi COVID-19. 

Jaringan ini memiliki cara-cara canggih untuk menyusun kampanye yang menarik dan menyelubungi praktik kejahatan mereka dengan baik, sehingga aparat keamanan dan petugas di pelabuhan atau perjalanan darat kesulitan untuk mendeteksi dan mencegahnya.

Dalam situasi yang semakin darurat ini, pemerintah Indonesia harus meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat tentang perdagangan manusia serta modus-modus yang sulit dikenali. Kampanye edukasi harus ditingkatkan untuk membantu masyarakat mengenali tanda-tanda peringatan dan melaporkan dugaan kasus ke pihak berwenang. 

Perlunya kolaborasi dan kerja sama antarlembaga pemerintah dan LSM dalam memberantas jaringan perdagangan manusia tidak dapat diabaikan. Upaya ini harus ditingkatkan dengan pendekatan yang komprehensif, meliputi penguatan regulasi dan penegakan hukum, serta dukungan dan rehabilitasi bagi korban yang berhasil diselamatkan.

Penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan perdagangan manusia. Sindikat perdagangan manusia mungkin menggunakan cara-cara canggih untuk menarik korban, tetapi jika kita semua bersama-sama meningkatkan kesadaran, tidak ada perbudakan modern yang tidak bisa diatasi. Jangan biarkan tragedi kehilangan nyawa di luar negeri dan eksploitasi di dalam negeri terus berlanjut. 

Mari bersama-sama memerangi perdagangan manusia, menjaga setiap nyawa, dan menciptakan Indonesia yang lebih aman dan manusiawi bagi semua warganya.

Perang melawan perdagangan manusia adalah perjuangan yang panjang dan kompleks. Namun, kita tidak boleh menyerah. Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, agama, dan seluruh masyarakat harus bersatu dan berkomitmen untuk memberantas praktik kekejaman ini. Kita harus menjadi suara bagi mereka yang tak terdengar, dan tangan yang membantu mereka yang terjebak dalam jerat perdagangan manusia. 

Mari bersama-sama menjaga masa depan manusia dan menciptakan dunia yang bebas dari perbudakan modern. Hanya dengan solidaritas dan kerja sama yang kuat, kita dapat melawan praktik perdagangan manusia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun