Pencegahan: Vaksinasi hepatitis A merupakan cara yang efektif untuk mencegah infeksi. Selain itu, menjaga kebersihan dan menghindari konsumsi makanan yang tidak terjaga kebersihannya juga penting dalam pencegahan hepatitis A.
2. Hepatitis B
Penyebab: Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) dari famili Hepadnaviridae. HBV menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi.
Gejala: Gejala hepatitis B bisa ringan hingga parah, atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Gejala yang mungkin muncul termasuk kelelahan, mual, muntah, kuning pada kulit dan mata (jaundice), serta nyeri perut.
Penularan: Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama dengan orang yang terinfeksi, atau dari ibu yang terinfeksi ke bayi saat proses persalinan.
Pencegahan: Vaksinasi hepatitis B sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terinfeksi. Selain itu, menghindari penggunaan jarum suntik bersama dan menggunakan alat medis yang steril juga merupakan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
3. Hepatitis C
Penyebab: Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV) dari famili Flaviviridae. HCV menyebar melalui darah yang terkontaminasi dengan virus.
Gejala: Sebagian besar orang yang terinfeksi HCV mungkin tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, pada kasus kronis, gejala yang mungkin muncul termasuk kelelahan, mual, muntah, nyeri perut, serta kuning pada kulit dan mata (jaundice).
Penularan: Penularan hepatitis C sering terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama dengan orang yang terinfeksi, transfusi darah yang tidak aman, atau praktik medis yang kurang steril.
Pencegahan: Menghindari penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang tidak aman, dan penggunaan alat medis yang tidak steril merupakan langkah pencegahan penting untuk mengurangi risiko penularan HCV.