Di Georgia, seperti di Ukraina, program surrogasi komersial memiliki biaya sekitar $40.000-$50.000, sedangkan di Meksiko sekitar $60.000-$70.000. Ini masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata biaya surrogasi di Amerika Serikat yang mencapai $120.000 atau lebih. Hal yang membuat wanita manapun rela menyewakan rahimnya sementara waktu.
Namun, perdebatan etis seputar surrogate mother juga tidak dapat diabaikan.
Kontroversi dan Perdebatan Etis
Surrogate mother telah menjadi topik perdebatan yang sengit dalam masyarakat. Beberapa argumen menentang praktik ini didasarkan pada pandangan etis, religius, dan feminis.
Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi eksploitasi terhadap ibu pengganti. Kritikus menekankan bahwa beberapa ibu pengganti mungkin diperlakukan tidak adil dan dianggap sebagai "alat" untuk memenuhi keinginan pasangan yang tidak dapat memiliki anak. Ada kasus-kasus di mana ibu pengganti diperlakukan dengan tidak layak dan tidak adil, mengakibatkan dampak psikologis yang merugikan bagi mereka.
Selain itu, perdebatan juga mencuat mengenai hak dan kewajiban biologis terhadap anak yang dilahirkan melalui proses surrogasi. Persoalan hukum yang kompleks muncul terkait dengan hak asuh, kepentingan anak, dan status hukum ibu biologis versus ibu yang membawa dan melahirkan anak tersebut.
Dalam konteks ini, diperlukan perlindungan hukum yang jelas dan pemantauan yang ketat untuk memastikan bahwa surrogate mother tidak dieksploitasi, serta kepentingan dan hak semua pihak terjaga dengan baik.
Tantangan dan Implikasi Sosial
Surrogate mother juga memiliki implikasi sosial yang signifikan. Praktik ini menciptakan perubahan paradigma dalam pemahaman tradisional tentang keluarga dan peran ibu.
Dalam beberapa kasus, ibu pengganti dihadapkan pada tantangan emosional yang kompleks. Setelah melahirkan dan memberikan bayi kepada calon orangtua, surrogate mother harus mengatasi perasaan melepaskan ikatan dengan anak yang telah mereka bawa dalam rahim selama sembilan bulan. Proses ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka.
Selain itu, masyarakat juga perlu beradaptasi dengan konsep baru tentang keluarga dan pertalian darah. Surogasi menantang pandangan konvensional tentang keturunan dan ikatan biologis. Namun, di tengah perubahan ini, dapat ditemukan juga keajaiban kemanusiaan, dimana cinta dan perhatian sebagai landasan keluarga yang kuat mengatasi batasan-batasan biologis.