Seorang pemuda terlihat gelisah, ia tak bisa berhenti bergerak di tempat duduknya. Matanya sering kali ke arah HP di tangan lalu sesekali ke luar jendela di gerbong kereta yang terasa sunyi ini. Sedikit sekali penumpang karena memang bukan hari lebaran, tahun baru, atau saatnya liburan sekolah. Hanya terlihat beberapa orang yang berada di dalam dan banyak yang memilih untuk duduk sendiri, termasuk pemuda ini.
Seorang ibu-ibu tua berumur tiba-tiba mendatangi tempatnya di dekat jendela, ibu itu duduk di sebelahnya.
"Nak, bisa minta tolong bantu ibu sebentar tidak?"
Pemuda itu nampak terkejut, tak menyangka akan didatangi seseorang, ia menjawab dengan tergagap.
"Y..ya, tentu... Bu..."
Ada nada aneh dalam intonasi di kata terakhirnya, yang membuat sang ibu tua segera bertanya kembali.
"Ada apa Nak? Sepertinya kau memikirkan sesuatu? Apa kau sedang ada masalah?"
"I..iya Bu, eh, maksudku, tidak apa-apa kok... hanya saja..." belum sempat lagi melanjutkan kata-katanya, air mata terlihat menggenangi mata bagian bawah pemuda itu.
"Kau... menangis? Apa yang membuatmu sedih?"
Pemuda itu tak langsung menjawab, ia menyeka kedua matanya dengan lengan baju. Matanya menatap wajah wanita tua itu.