Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Membahas Uang Menurut Al-Quran

16 April 2023   11:35 Diperbarui: 16 April 2023   11:33 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Kedua, uang tersebut harus dapat digunakan sebagai media serta alat tukar untuk membeli barang-barang. Hal ini berarti ia harus tahan lama, dapat digunakan secara mudah dan ringkas.

            Ketiga, uang harus dapat berfungsi untuk menyimpan nilai. Kerja keras selama sebulan yang dibayar dengan 'gaji', maka 'gaji' itu meskipun disimpan selama apapun tetap bernilai kerja keras kita selama sebulan dengan nilai yang sama.  

            Sang penceramah kembali menambahkan, bahwa lebih tepatnya lagi uang itu harus memilik nilai intrinsik, yang berarti nilai uang itu berada pada uang itu sendiri, tidak berada di luarnya. Jadi nilainya tidak bergantung kondisi politik, bencana alam, perang, maupun kejadian-kejadian lain yang berada di luarnya sehingga nilainya juga stabil dari masa ke masa.

             Jika kita menerima uang gaji yang di saat itu dengan uang itu kita bisa membeli unta, kemudian uang gaji itu disimpan selama 10 tahun. Setelah sepuluh tahun ternyata uang gaji itu hanya bisa membeli seekor ayam, maka uang tersebut gagal memenuhi fungsinya untuk menyimpan nilai. Bahkan nilai uang itu dipengaruhi oleh hal-hal di luarnya yang hampir tak ada hubungannya dengan uang itu sendiri. Maka uang itu gagal memenuhi syarat yang diperlukan sebagai uang.

            Bahlul hanya melongo, pikirannya kembali kacau, namun hatinya tenang, ada pencerahan ternyata di luar sana yang lebih baik daripada seluruh ahli ekonomi yang pernah didatanginya dahulu.

            Penceramah pun kembali melanjutkan ceramahnya dengan membahas mengenai Riba, topik utama yang tertunda.

            Ah, ternyata tadi hanya pendahuluan saja, begitu pikir Bahlul. Kini, dengan hati dan pikiran yang fokus, ia berniat mendengarkan kajian sampai tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun