Tiba-tiba, saya seperti mendapat PELAJARAN baru darinya, yaitu tentang makna KETULUSAN. Dia melakukannya dengan tulus dan spontan. Mulai dengan meminta MAAF kepada semua orang yang menjenguknya (bezuk). Kemudian membolehkan istri dan anak-anaknya (yang bergantian menjaga dia sakit), untuk ber-istirahat ala masyarakat kelas menengah Indonesia masa kini: jalan-jalan ke mall ! “Your life must go on, my dear family...,” katanya berulangkali sambil menatap istrinya. Aty, istrinya kemudian tampak seperti mau menangis. Aty lalu memeluknya erat setiap kali terjadi dialog seperti itu. Mungkin Aswin benar. Dalam keadaan seperti ini, maka HADIAH termanis yang bisa diberikan oleh sang Suami bukanlah hanya sekedar harta warisan. Namun juga kebebasan dalam mengeskpresikan KEBAHAGIAAN… Mungkin, ijin “jalan-jalan” dari Rumah Sakit itu semacam suatu pesan, bahwa jangan terlalu bersedih hati jika nantikalian ditinggal. Hidup kalian setelah ini, justru harus berjalan lebih baik sebagaimana mestinya.
***
Akhirnya, program kegiatan Rehabilitasi Fisioterapi saya di RS “Harapan Kita” itu pun usai setelah 3 minggu berlalu. Saya kemudian kembali ke rumah kami yang sederhana di kota Cimahi. Setelah dua minggu di Cimahi, saya mendengar kabar: Aswin telah berpulang...! Saya lalu terdiam sesaat. Kemudian terbayang dialog kami yang terakhir, juga wajahnya saat pertemuan di Rumah Sakit “Cipto” tersebut.... Dengan tatapan mata polosnya yang tampak begitu tulus... dia seperti menjadi sosok manusia lain yang terlahir kembali dalam keadaan “Qusnul Khotimah” (menjadi orang yang lebih baik), yang siap melanjutkan perjalanan....
Betapa kemudian saya semakin menyadari, bahwa antara kehidupan dan kematian itu sebenarnya tipis. Apalagi buat orang-orang yang sedang menderita penyakit berat yang kronis. . Dan, tidak ada yang tahu juga: kapan hidup kita akan berakhir dan diakhiri oleh DIA yang Maha Kuasa. Ada orang yang lolos dari penyakit berat yang dideritanya, meskipun secara akal sehat sebenarnya hampir tidak mungkin. Namun, ada juga yang kemudian benar-benar diambil olehl-NYA, karena memang sudah tiba waktunya.
Yang jelas, semakin jauh perjalanan yang telah kita tempuh (di antaranya disebabkan umur kita yang terus bertambah itu), maka akan semakin dekat pula giliran dari jadwal itu TIBA… Hari ini Aswin telah dihampiri...dan kemudian menuntaskan tugas-tugasnya di dunia yang fana ini......
Selamat Jalan, Aswin Wairawan....! Sampai ketemu di alam di sana...
===============================================================================================================================
(Artikel di atas ditulis oleh Rendra Tris Surya, ketika pulang ke kota Cimahi dua minggu kemudian, sebagai respek saya mengenang seorang sahabat: Aswin Wairawan....)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H