Semakin terlihat “unik” ketika ada tulisan tertempel di dispenser air minumi di depan kamar mereka: Hanya untuk kamar 22 dan 23! Wow, begitu invidualistisnya-kah orang-orang kota besar seperti Jakarta ini, sampai air minum saja tidak mau berbagi? Padahal, berapa sih harga air minum aqua dispenser tersebut? Apalagi mereka adalah dokter, pastilah secara ekonomi tidak miskin-miskin amat.
“Bapak merasakan tidak, kalau penghuni di lantai-2 itu ‘agak aneh’? ” tanya Rendy pada suatu hari. Kalimat ini yang membuat saya penasaran dan mengamati perilaku mereka, yang akhirnya menulis catatan artikel ini. Belum pernah selama hidup saya, bertemu dengan orang yang satu kost (satu tempat yang berdekatan) yang berkarakter begitu “cuek". Bahkan, biasanya dokter-dokter yang saya temui dan kenal, begitu ramah serta enak diajak berkomunikasi. Apa lagi sekarang sedang populer semboyan di kalangan para dokter, yaitu “Mengobati dan Melayani Pasien dengan HATI..”.
Lalu, fenomena para dokter muda berwajah masem itu fenomena apa, ya? Mereka terlihat menjadi paradoks dengan para penghuni di lantai-1 dan lantai-3. Untunglah, ada beberapa penghuni di lantai-3 yang lebih natural. Dokter-dokter yang tampak lebih berusia matang ini, lebih santun ketika berpapasan dengan banyak orang. Bahkan sering menyapa duluan dengan kalimat manis seperti ini “Permisi..selamat malam…!” tegur mereka. Setiap kali melewati pagar besi pintu masuk, melewati tempat kami biasanya kongko-kongko. Atau, ketika berpapasan dengan yang sedang makan di ruang tamu di lantai-2.
Melalui artikel sederhana ini, saya berharap fenomena beberapa dokter muda berwajah "masem" tersebut hanya terjadi di sini saja. Karena mungkin, para dokter muda tersebut dulunya bukan “anak gaul” hehe.... Atau, masih kurang memahami apa yang sekarang populer dengan istilah “Inter-Personal Communication buat Para Medis dan Pasien”. Bagaimana pun, pasien adalah partner dalam proses penyembuhan suatu penyakit... Bukankah, begitu..?
==========================================
(By Rendra Tris Surya, akhir Januari 2017 dari Kamar No 24 di Jalan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H