Di jalan protokol ini,
Banyak orang lalu lalang.. menyambut ria mentari yang terlihat malu, bersembunyi...
Banyak orang bergegas, menghirup PAGI yang belum ter-polusi,
di antara deru pagi kota berpenduduk 600 ribu orang itu,
Ada juga yang berjualan di bahu jalan... menjemput ASA..
Di jalan ini, mobil pun terhenti ... karena terkalahkan...!
“Car Free Day, Pak..” kata tukang parkir, yang ramah....
“Hayang laksana Olahraga di dieu...?” lanjutnya, ingin tahu..
Masyarakat Tasikmalaya,
Kini keranjingan melemaskan otot, bergoyang menyongsong Mentari Pagi...
Mencari keringat...
Berjalan dan bersenam, juga memanjakan Selera serta LIDAH...
Berlama-lama di Tenda lesehan, yang menghiasi Trotoar ...
Menghirup hangatnya penganan khas..
Menjerumput kopi, sambil canda tawa ceria..
Melepas pengat, sambil MENYENTIL Matahari Pagi ..
KOTA Tasik di Hari Minggu ...
Bersama orang-orang perkotaan, yang HENDAK berolahraga,
Juga menjerumput SELERA..
Membuang lemak yang semakin kian mengetat ,
Dan juga,
Memanjakan LIDAh, Selera dan MATA...
------------------------------------------------------------------------------------------
(Puisi ditulis oleh: Rendra Trisyanto Surya, saat beberapa hari mengunjungi kota ini pada tanggal 03-05 Juni 2016. Dan di hari Minggu pagi itu, saya bersama isteri, mencoba merasakan suasana 'Car Free Day' di Kota RESIK ini, yg biasanya (sebagaimana di kota2 lain), memiliki atmosfir dan keunikannya tersendiri.....Seringkali, hari khusus yang memenuhi jalan protokol tsb, kemudian berubah menjadi ruang publik masyarakat setempat: yang tumpah ruah dengan berbagai atribut keunikannya. Ada bayi yang ikut di dalam kereta dorong orangtua. Ada anak2 remaja yang tampak membuat berbagai acara 'art happening' yg berupaya menarik perhatian. Ada sekelompok orang, yg tampak tak banyak berolahraga, namun asyik menikmati jajanan kuliner....Dan cukup banyak pula klub2 olahraga, sepert Aikido, Silat dan Karate yang beraksi menunjukkan eksistensinya menggelar matras di jalan, sambil berpromosi mencari anggota baru...
'Car Fre day', kini bukan sekedar ajang ruang publik berolahraga. Namun juga menjadi ruang ber-ekspresi publik, yg khas Indonesia....Mungkin, sebagian karakteristik masyarakat pada suatu Kota saat ini, termasuk masyarakat di Kota TASIK: Dapat kita temui di sini.....!)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H