Mohon tunggu...
Rendra Trisyanto Surya
Rendra Trisyanto Surya Mohon Tunggu... Dosen - I am a Lecturer, IT Auditor and Trainer

(I am a Lecturer of IT Governance and IT Management. And IT AUDITOR and Trainer in CISA, CISM, CGEIT, CRISC, COBIT, ITIL-F, PMP, IT Help Desk, Project Management, Digital Forensic, E-commerce, Digita Marketing, CBAP, and also Applied Researcher) My other activity is a "Citizen Journalist" who likes to write any interest in my around with DIARY approached style. Several items that I was writing in here using different methods for my experimental, such as "freestyle", "feeling on my certain expression," "poetry," "short stories," "prose," "travel writing," and also some about popular science related to my field. I use this weblog (Kompasiana) as my experiment laboratory in writing exercise, Personal Branding and my Personal Diary... So, hopefully..these articles will give you beneficial or inspiration and motivation for other people like my readers...! ... Rendratris2013@Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

{PUisi} PAGI di KHZ Mustopha Kota Tasik

25 Juni 2016   23:14 Diperbarui: 5 Juli 2016   20:14 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Salah satu 'street food' kegemaran kami bila Traveling, adalah ES TEBU. Sesaat usai 'Car Free Day' di Jalan KHZ Mustopha itu, kami menemukan penjual Es TEBU ala Tasik. Padahal di sini tidak ada perkebunan Gula. 'Ini dari tebu tanaman masyarakat sekitar, Pak!' kata si penjual. Lalu, kami pun asyik 'menjerumput' minuman manis khas tersebut di tengah udara pagi pukul 09:00 yang mulai terasa gerah. Sambil duduk di trotoar jalan mengamati aktivitas masyarakat dari berbagai kalangan, di pagi Hari Minggu itu.. / Photo by: Rendra Tris Surya)

Di jalan protokol ini,

Banyak orang lalu lalang.. menyambut ria mentari yang terlihat malu, bersembunyi...

Banyak orang bergegas, menghirup PAGI yang belum ter-polusi, 

di antara deru pagi kota berpenduduk 600 ribu orang  itu,

Ada juga yang berjualan di bahu jalan... menjemput ASA..

Di jalan ini, mobil pun terhenti ... karena terkalahkan...!

Car Free Day, Pak..” kata tukang parkir, yang ramah....

Hayang laksana Olahraga di dieu...?” lanjutnya, ingin tahu..

Masyarakat Tasikmalaya,

Kini keranjingan melemaskan otot, bergoyang menyongsong Mentari Pagi...

Mencari keringat...

Berjalan dan bersenam,  juga memanjakan Selera serta LIDAH...

Berlama-lama di Tenda lesehan,  yang menghiasi Trotoar ...

Menghirup hangatnya penganan khas..

Menjerumput kopi, sambil canda tawa ceria..

Melepas pengat,  sambil MENYENTIL Matahari Pagi ..

KOTA Tasik di Hari Minggu ...

Bersama orang-orang perkotaan, yang  HENDAK berolahraga, 

Juga menjerumput SELERA..

Membuang lemak yang semakin kian mengetat ,

Dan juga,

Memanjakan  LIDAh, Selera dan MATA...

------------------------------------------------------------------------------------------

(Puisi ditulis oleh: Rendra Trisyanto Surya, saat beberapa hari mengunjungi kota ini pada tanggal 03-05 Juni 2016. Dan di hari Minggu pagi itu, saya bersama isteri, mencoba merasakan suasana 'Car Free Day' di Kota RESIK ini, yg biasanya (sebagaimana di kota2 lain), memiliki atmosfir dan keunikannya tersendiri.....Seringkali, hari khusus yang memenuhi jalan protokol tsb, kemudian berubah menjadi ruang publik masyarakat setempat: yang tumpah ruah dengan berbagai atribut keunikannya. Ada bayi yang ikut di dalam kereta dorong orangtua. Ada anak2 remaja yang tampak membuat berbagai acara 'art happening' yg berupaya menarik perhatian. Ada sekelompok orang, yg tampak tak banyak berolahraga,  namun asyik menikmati jajanan kuliner....Dan cukup banyak pula klub2 olahraga, sepert Aikido, Silat dan Karate  yang beraksi menunjukkan eksistensinya menggelar matras di jalan,  sambil berpromosi mencari anggota baru...

'Car Fre day', kini bukan sekedar ajang ruang publik berolahraga. Namun juga menjadi ruang ber-ekspresi publik, yg khas Indonesia....Mungkin, sebagian karakteristik masyarakat pada suatu Kota saat ini, termasuk masyarakat  di Kota TASIK: Dapat kita temui di sini.....!)

(Salah satu 'street food' kegemaran kami bila Traveling, adalah ES TEBU. Sesaat usai 'Car Free Day' di Jalan KHZ Mustopha itu, kami menemukan penjual Es TEBU ala Tasik. Padahal di sini tidak ada perkebunan Gula. 'Ini dari tebu tanaman masyarakat sekitar, Pak!' kata si penjual. Lalu, kami pun asyik 'menjerumput' minuman manis khas tersebut di tengah udara pagi pukul 09:00 yang mulai terasa gerah. Sambil duduk di trotoar jalan mengamati aktivitas masyarakat dari berbagai kalangan, di pagi Hari Minggu itu.. / Photo by: Rendra Tris Surya)
(Salah satu 'street food' kegemaran kami bila Traveling, adalah ES TEBU. Sesaat usai 'Car Free Day' di Jalan KHZ Mustopha itu, kami menemukan penjual Es TEBU ala Tasik. Padahal di sini tidak ada perkebunan Gula. 'Ini dari tebu tanaman masyarakat sekitar, Pak!' kata si penjual. Lalu, kami pun asyik 'menjerumput' minuman manis khas tersebut di tengah udara pagi pukul 09:00 yang mulai terasa gerah. Sambil duduk di trotoar jalan mengamati aktivitas masyarakat dari berbagai kalangan, di pagi Hari Minggu itu.. / Photo by: Rendra Tris Surya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun