Mohon tunggu...
renata okta
renata okta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN KHAS JEMBER

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Sosial Guru dalam Pendidikan Islam

19 Desember 2021   23:16 Diperbarui: 19 Desember 2021   23:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Keluarga merupakan tempat pertama anak mendapatkan pendidikan, lembaga pendidikan keluarga ini sifatnya informal dan kodrati. Pendidik dalam lembaga ini ialah ayah dan ibu, dan anak sebagai si terdidik. Dasar-dasar perkembangan anak diberikan dulu dalam lingkungan keluarga agar anak dapat berkembang dengan baik. Peletakan dasar utama dalam keluarga yaitu pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Karena bisa dikatakan dalam pendidikan keluarga inilah penentu perkembangan individu selanjutnya.

Dari kebiasaan baik yang terbentuk dalam lingkungan keluarga akan menciptakan sebuah suasana yang baik pula dalam lingkungan disekitarnya. Orang tua sebagai pendidik harus tahu kapan waktunya anak itu butuh diperhatikan, dikagumi, dipuji, atau disapa dengan lemah lembut. Dan sebagai makhluk sosial, anggota keluarga juga perlu dibekali dan berhak mendapatkan bimbingan cara berinteraksi dalam keluarga dan antar keluarga. Maka dari interaksi inilah yang kemudian mereka memperoleh pengalaman-pengalaman baru dan berharga yang bisa mempengaruhi perkembangan anak.

Maka dapat disimpulkan untuk menciptakan dan membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas, peran orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga memiliki peran dan fungsi yang strategis. Karena dari keluargalah pengalaman pertama yang anak peroleh (masa kanak-kanak), memenuhi kebutuhan emosi anak (kasih sayang dan cinta), menanamkan dasar pendidikan moral, memberikan dasar pendidikan sosial, dan yang terpenting ialah peletakan dasar-dasar keagamaan.

2. Lembaga pendidikan sekolah

Lembaga pendidikan kedua setelah keluarga yakni sekolah yang memilki tugas dan tanggung jawab untuk membantu peran dalam lingkungan keluarga dalam mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperluasan wawasan dan tingkah laku anak didik. Jasa yang diberikan sekolah dalam mencerdaskan anak bangsa sungguh tak ternilai. Bentuk jasanya diantara lain yaitu sebagai berikut.

  • Sekolah menjalankan tugas mendidik dan mengajar anak didik, serta tempat untuk memperbaiki tingkah laku si anak didik yang dibawa dari lingkungan keluarga.
  • Sekolah mendidik dan mengajarkan anak didik agar menjadi pribadi yang memilki aturan tata krama (aturan) atau disebut dengan susila.
  • Sekolah mendidik dan mengajarkan anak didik supaya mereka dapat menerima dan mencintai kebudayaan bangsa.
  • Melalui bidang pengajaran, sekolah dapat membantu anak didik mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga nantinya anak didik memiliki keahlian bekerja serta mampu membangun bangsa dan negaranya ke arah yang lebih baik lagi.

3. Lembaga pendidikan masyarakat

Lembaga pendidikan ketiga ini mempunyai efek besar dalam perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat sendiri merupakan sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, dimana mereka diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memilki sesuatu yang bersesuaian, mereka sadar akan kesatuan, dan dapat bertindak bersama (kerja sama) untuk mencukupi krisis kehidupannya. Dengan begitu masyarakat dapat berpartisipasi dalam membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan anak bangsa. Berikut ini beberapa ciri-ciri mengenai lembaga pendidikan masyarakat yakni :

  • Sengaja diselenggarakan di luar sekolah.
  • Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out (dikeluarkan).
  • Program pendidikan dengan jangka waktu pendek dan tidak mengenal jenjang.
  • Peserta tidak perlu homogen.
  • Terdapat waktu belajar, metode formal, dan juga evaluasi yang sistematis.
  • Materi atau isi pendidikannya bersifat praktis dan khusus.
  • Ditekankan punya keterampilan kerja sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.

Dengan demikian penjelasan dari ketiga lembaga pendidikan memilki kaitan tanggung jawab demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dari lembaga keluarga dimana pendidik (orang tua) menanamkan dasar-dasar untuk perkembangan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila, dan religious. Lalu masuk dalam lembaga sekolah disana tempat untuk mengembangkan potensi-potensi dasar yang telah dimilki anak dalam mengembangkan kecerdasan intelektual. Dan selanjutnya pada lembaga pendidikan masyarakat dimana yang menjadi pendidik ialah masyarakat, ditempat inilah pengoptimalan perkembangan aktualisasi diri setiap individu.

Selain itu, juga terdapat peran lembaga pendidikan islam diantara yaitu, (1) aspek pendidikan (padagogis). Berperan penting dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa yang memilki wawasan yang luas serta memilki sifat nasionalisme. (2) aspek moral-spiritual, dimana pada pendidikan islam membina peserta didik menjadi hamba yang suka beribadah kepada Allah. (Ihsan: 2003). Disini pendidik mengajarkan tentang nilai-nilai kejujuran, kerendahan hati, kesederhanaan dan nilai-nilai keluhuran kemanusiaan. (3) aspek sosio-kultural, lembaga pendidikan islam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap corak dan karakter masyarakat.

C. Peran Guru dalam Masyarakat

Dalam pandangan masyarakat tentang guru, contoh pada guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah melakukan tindakan yang tidak pantas, menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku di masyarakat, serta menyimpang dari apa yang diharapkan masyarakat, maka sudah dipastikan guru tersebut mendapatkan komentar buruk dari masyarakat. Lalu pada kasus kenakalan remaja yang banyak terjadi saat ini, terkadang hal tersebut membuat gurulah yang harus bertanggung jawab atas kejadian itu. Padahal, sebenarnya kenakalan remaja itu bisa dari banyak faktor bukan hanya dari guru saja. Hal ini menunjukkan guru PAI bukan lagi dilihat sebagai pengajar di kelas saja, namun darinya diharapkan mampu tampil sebagai pendidik yang bukan hanya terhadap siswa di kelas tetapi juga pendidik dalam lingkungan masyarakat yang sebisa mungkin untuk memberikan role model yang baik terhadap masyarakat.

Ternyata kedudukan guru itu tidak hanya terbatas oleh dinding kelas saja, sebenarnya kedudukan guru lebih luas lagi bahkan sampai melawati batas lingkungan sekolah, lalu berada di antara masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu, guru harus memiliki kompetensi seperti dapat berkomunikasi serta berinteraksi dengan masyarakat, mampu bergaul dan melayani masyarakat dengan baik, mampu mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat. Menjadi seorang guru harus mampu menjaga emosi dan sikap yang kurang baik, memilki rasa tanggung jawab sosial sebagai seorang guru. Guru juga harus memilki kesempatan yang banyak dalam melibatkan dirinya pada kegiatan di luar lingkungan sekolah. Hal ini diperlukan karena wilayah kedudukan guru tidak hanya sebatas tembok kelas saja, ia juga diharapkan mampu bekerja sama dalam mengelola pendidikan lainnya di lingkungan masyarakat. Dan penjabaran dari kompetensi-kompetensi di atas merupakan bekal bagi calon guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya baik di lapangan ataupun di lingkungan sekolah.

D. Peran Guru sebagai Bentuk Profesi

Suatu profesi menujukkan jika orang itu lebih mementingkan layanan kemanusiaan dibandingkan dengan kepentingan pribadi.

  • Masyarakat mengakui profesi itu punya status yang tinggi.
  • Praktik profesi itu didasarkan pada suatu penguasaan pengetahuan yang khusus.
  • Profesi selalu ditantang supaya orangnya mempunyai keaktifan intelektual.
  • Hak untuk memiliki standar kualifikasi profesional ditetapkan dan dijamin oleh kelompok organisasi profesi.

Guru dikatakan profesional jika ia telah memiliki kualitas terbaik. Dan untuk melaksanakan tugasnya guru perlu menguasai kompetensi yang dimilikinya. Kata profesional sendiri berasal dari kata profesi yang berarti sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut. Berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan bisa digunakan sebagai perangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun